Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air memiliki unit sosial bernama Gerakan Pintu Air Amal Kasih (Gepak) dan terbentuk pada pertengahan 2021 lalu. Gepak telah mendampingi 160 orang, yang terdiri dari 101 penyandang disabilitas dan 59 Orang dengan Gangguan Jiwa (OdGJ) hingga Desember 2021 lalu.
Relawan Gepak, Engeline Esther mengatakan bahwa kelompok rentan yang didampingi ini tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Sikka.
Pendampingan dilakukan, kata Esther, seperti memfasilitasi pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk) seperti KTP dan kartu keluarga, bekerja sama dengan Dispenduk dan kepala desa.
“Fasilitasi Aminduk, bagi mereka yang belum memiliki identitas untuk mendekatkan pelayanan kepada OdGJ,” kata Esther kepada Ekora NTT, Jumat (28/1/2022).
Gepak juga memfasilitasi pengurusan jaminan sosial berupa Kartu Sikka Sehat (KSS) dalam kerja sama dengan Dinas Sosial. Langkah tersebut dilakukan agar kelompok rentan mendapatkan pelayanan kesehatan dari negara.
Khusus untuk penyandang disabilitas, kata Esther, pihaknya memfasilitasi pelatihan untuk mengasah keterampilan mereka.
“Tujuh penyandang disabilitas mendapatkan bantuan keterampilan. Ada yang memasak, pertukangan, dan menjahit. Ada seorang tuna rungu wicara pelatihan di Kupang perbengkelan,” tuturnya.
Sementara Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano menjelaskan bahwa sejak awal Pintu Air terpanggil untuk memberdayakan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan OdGJ.
Tidak hanya membantu pengurusan Adminduk, Pintu Air melalui Gepak akan memfasilitasi pelatihan para penyandang disabilitas, lalu menyiapkan modal bila ada yang berniat untuk membuka usaha.
“Kita ajak dampingi mereka dan ajak supaya menjadi anggota sehingga bisa akses dana untuk usaha produktif,” kata Jano.
Jano sadar bahwa usaha ini membutuhkan kolaborasi semua pihak. Pintu Air tidak bisa berjalan sendiri.
“Syukur usaha kita disambut baik oleh para kepala desa, dinas terkait dan pihak lain. Kita harapkan kolaborasi harus terus digalakkan ke depan,” pungkas Jano.