Lewoleba, Ekorantt.com – Tenda-tenda kecil beratapkan terpal berjajar di pinggir jalan, persis di pintu masuk stasi pertama jalan salib – Yesus Berdoa di Taman Getzemani – di Kabupaten Lembata.
Di tenda-tenda itu, sejumlah ibu-ibu menjajakan Keripik Nona Bour. Keripik ini menggoda selera umat Katolik yang baru saja selesai mengikuti jalan salib di Bukit Doa Lembata.
Hampir semua tenda disasar pengunjung. Beberapa ibu penjual terlihat kewalahan melayani para pembeli.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lembata Kanisius Tua juga terlihat di antara pengunjung itu. Usai membeli keripik, mereka berfoto ria bersama ibu-ibu penjual.
Kepada Ekora NTT, Kanisius mengatakan Dinas Pertanian Kabupaten Lembata saat ini sedang memberdayakan para petani di desa-desa untuk mengolah pangan lokal menjadi produk makanan yang bernilai ekonomi.
Dia mengakui, Keripik Nona Bour yang ada di Desa Bour, Kecamatan Nubatukan tersebut dirintis beberapa waktu lalu saat kasus Covid-19 di Lembata mulai berkurang.
Ketua Kelompok Dasawisma Rt 04, Dusun B, Desa Bour, Nur Afdei Terong juga mengatakan hal senada.
“Kami barusan mulai lagi, saat ini kami jual keripik pisang, keripik singkong, kelapa muda, dan es kelapa muda secara kecil-kecilan di pinggir jalan ini karena setiap hari mulai dikunjungi para tamu untuk berdoa; Kami menangkap peluang ini,” ucap Nur.
Nur mengatakan mereka menjual satu bungkus keripik pisang seharga Rp10.000. Kemudian, es kelapa muda Rp5.000 per gelas, dan kelapa muda batok Rp10.000 per buah.
“Jika pengunjung ramai harganya atau jualannya lumayan,” tukasnya.
Sementara itu, salah satu penjual Abdul Abas Udin menyebut dia bersama Nur mulai merintis kembali usaha tersebut setelah tujuh tahun vakum.
“Kami sudah lama membangun usaha ini, tapi karena Covid-19, kami tidak lagi atau belum melakukan usaha itu, tapi saat ini kami mulai membangun kembali berkat bantuan Dinas Pertanian dan labelnya didukung oleh Bank NTT,” ungkap Udin.
Udin menambahkan setiap dua hari dalam dalam seminggu, anggota kelompok Dasawisma ramai-rami datang ke rumah Ibu Nur untuk melakukan kegiatan bersama yaitu mengolah pisang dan ubi jadi keripik dan dikemas dalam kemasan standar.
Saat ini, Udin mengakui, Keripik Nona Bour telah terjual di beberapa kios sebagai oleh-oleh bagi para tamu yang datang berkunjung di Lembata.