Loma, Pangan Lokal Lembata yang Menggugah Selera

Lewoleba, Ekorantt.com – Aroma loma, salah satu kuliner lokal Lembata, menyeruak dari stan PHRI Cabang Lembata saat kegiatan Eksplorasi Budaya pada Kamis (4/3/2022) sore.

Sejumlah tamu terlihat menyesaki stan kuliner lokal tersebut. Nyaris semua tamu yang datang ke tempat itu adalah orang-orang dari luar Lembata, termasuk Resa Valeti dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Rini Handayani, Staf Ahli Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

Para tamu tersebut penasaran untuk mencicipi kuliner yang dimasak dengan cara dibakar menggunakan bambu tersebut.

“Kami menyuguhkan tujuh jenis makanan, semuanya bahan lokal dan dibakar dalam bambu. Enaknya tidak bisa dilawan,” jelas Ketua PHRI Lembata Han Candra kepada para tamu.

Candra menambahkan ketujuh jenis loma tersebut yakni nasi putih, nasi hitam, nasi merah, umbi-umbian, sayur-sayuran, dan ikan.

Menurutnya, jika para tamu undangan ingin menikmati satu dari tujuh jenis makanan yang dibakar tersebut, mereka harus membelinya dengan ikan lawar sebagai lauk.

Ikan lawar, menurut Candra adalah ikan tuna atau ikan sejenisnya yang sudah dipanggang kemudian dicincang dan dicampur dengan kelapa dan bumbu-bumbu lokal dan diramu jadi satu hidangan yang menarik sebagai lauk yang cocok untuk loma.

Selain loma, pihak PHRI Cabang Lembata juga menjual aneka makanan lokal lainnya seperti kacang hutan, jagung titi, jagung bose, dan putu atau bujo – sejenis tumpeng bulat yang berbahan dasar umbi-umbian yang disajikan dalam wadah anyaman daun lontar dan ditutup dengan daun pisang.

Kue Rambut Lembata

Tak jauh dari stan HPRI, Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata juga memajang kuliner lokal Kue Rambut.

Kue Rambut Lembata terlihat agak berbeda dengan kue sejenis asal Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Ada perbedaan tekstur Kue Rambut Larantuka dan Lembata.

“Kalau di Larantuka biasanya bentuknya bulat dan bergulung-gulung, warnanya pudar dan rambutnya sangat tipis dan kecil, tapi yang kami buat di Lembata ini beda, bentuknya segitiga, warnanya kuning keemasan dan cerah serta urat rambut tebal dan rasanya sangat enak,” jelas Sekertaris Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata, Katarina Manek, saat Ekora NTT menyambangi stan PKK Kabupaten Lembata pada Kamis sore.

Selain Kue Rambut, Tim Penggerak PKK Lembata juga memajang kuliner lokal lain seperti keripik pisang, keripik ubi, kacang telur, dan jagung bunga yang dikemas dalam kemasan standar.

“Kami yakin laris-manis karena produk ini kesukaan orang Lembata,” terang Manek.

Sementara itu, Rini Handayani berpesan agar generasi muda melestarikan kuliner lokal.

“Indonesia sangat kaya akan kuliner lokal dan perlu dilestarikan oleh generasi muda agar tidak punah,” katanya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA