Maumere, Ekorantt.com – Jurusan Tata Busana di SMK Santo Thomas (Santhom) Maumere, Kabupaten Sikka, semakin banyak diminati peserta didik tamatan SMP.
“Sejak tahun 2017 ketika dibuka Jurusan Tata Busana di Santhom, satu tahun kemudian tren untuk memilih jurusan ini meningkat. Tercatat hingga saat ini terdapat 91 peserta didik yang memilih jurusan tersebut,” kata Kepala SMK St. Thomas, Agustino Lameng didampingi Wakaur Kurikulum Adrianus Bela kepada Ekora NTT, Selasa (22/3/2022).
Agustino menjelaskan, peluang kerja untuk jurusan Tata Busana akan ada dan tidak terpengaruh perkembangan zaman karena termasuk kebutuhan primer.
“Alasan memilih jurusan Tata Busana karena setelah tamat dapat membuka usaha sendiri. Dari data saat pendaftaran peserta didik baru, banyak yang mengatakan memilih jurusan tersebut karena orang tua menyiapkan mesin jahit untuk membuka usaha di tempat tinggalnya masing- masing,” ujar Agustino.
Tren meningkatnya peserta didik memilih jurusan Tata Busana ini juga diakui guru Tata Busana, Yasinta Hartini Pissort (40) dan Anyela Trislianti Keron.
Menurut Yasinta, dengan kemajuan teknologi dan fashion yang berkembang, kecenderungan anak perempuan lebih suka dengan model.
“Dengan menjahit pakaian mereka memperoleh keuntungan. Karena mereka hanya menyediakan kain saja. Sedangkan menjahit sesuai dengan keinginan peserta didik dengan model kekinian,” kata Yasinta diamini Anyela.
Yasinta menambahkan, hal lain yang mendorong peserta didik untuk menekuni usaha menjahit karena sejak masuk sekolah mereka sudah bisa menghasilkan pakaian hasil jahitan sendiri.
“Peserta didik senang memilih jurusan ini karena bisa menghasilkan pakaian sendiri. Bergaya dengan hasil usaha sendiri,” terang ibu asal Manggarai ini.
Uji Kompetensi Keahlian
Wakasek Urusan Kurikulum, Adrianus Bela juga menyampaikan bahwa saat ini di SMK Santhom sedang digelar Uji Kompetensi Keahlian.
Uji Kompetensi Keahlian, kata dia, merupakan penilaian yang diselenggarakan khusus bagi peserta didik SMK untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.
“Selama dua minggu UKK dilaksanakan dengan skema penyelenggaraan menggunakan jalur mandiri dan pelaksanaan di sekolah dengan melibatkan dunia usaha dan dunia industri,” paparnya.
Dikatakan, saat ini lembaga pendidikan SMK yang didirikan tahun 1989 memiliki 722 peserta didik dengan 6 program keahlian dan 7 kompetensi keahlian.
Enam program keahlian yakni Keperawatan, Farmasi, Tata Busana, Perhotelan dan Jasa Pariwisata, Kuliner, dan Teknologi Labaratorium Medik.
Sementara itu, 7 kompetensi keahlian seperti Asisten Keperawatan, Farmasi Klinis dan Komunitas, Tata Busana, Usaha Perjalanan Wisata, Perhotelan, Tata Boga, dan Teknologi Lab Medik.