Maumere, Ekorantt.com – Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo atau yang akrab disapa Robi Idong meresmikan gedung baru Puskesmas Beru senilai Rp3,5 miliar, Selasa (5/4/2022).
Dalam kegiatan peresmian tersebut dilakukan aktivitas pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti dan berita acara.
Bupati Sikka, Robi Idong mengapresiasi Yayasan UNIPA Indonesia yang telah menyisihkan dana untuk pembangunan gedung Puskesmas Beru.
“Hari ini bersejarah, tidak segampang itu kita punya bangunan yang sangat bagus sebagaimana yang dilakukan oleh Ketua Yayasan UNIPA Indonesia, Sabinus Nabu secara detail,” kata Robi.
“Ini langkah yang bagus, hari ini kami akan mendapatkan tambahan aset. Bangunan ini tidak asal bangun mengikuti prototipe aturan dari Kementerian Kesehatan. Jadi bangunan ini sah, jangan ada yang protes,” tambahnya.
Lebih jauh, kata Robi, gedung Puskesmas Beru ini berada di lingkungan kampus UNIPA Indonesia yang di mana sebelumnya ada polemik antara pihak Yayasan UNIPA Indonesia dan pihak Dinas Kesehatan soal keberadaan gedung Puskesmas di lingkungan kampus UNIPA.
“Akhirnya saya kumpulkan pihak Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Beru untuk cari solusi dan kita yang mengalah pindahkan Puskesmas Beru yang ada di kompleks UNIPA Indonesia ini ke tempat yang sekarang ini,” tambahnya.
Setelah mendapatkan tempat baru ini proses kerja dilakukan selama satu tahun untuk legalitastasnya hingga sampai pada hari peresmian gedung baru ini.
“Terima kasih kepada DPRD Kabupaten Sikka yang sudah merespon begitu cepat sehingga kami UNIPA Indonesia punya dana untuk membangun gedung baru ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan gedung baru tersebut sirkulasi udaranya bagus sekaligus mengajak Kapus Beru supaya segera pindah agar bisa melayani kesehatan kepada masyarakat Kecamatan Alok Timur.
“Saya berharap gedung baru ini harus kita jaga, rawat dan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan UNIPA, Sabinus Nabu menyampaikan puji syukur atas relokasi Puskesmas Beru dari Jalan Kesehatan ke Jalan D I Panjaitan.
Relokasi ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Alok Timur, khususnya di pemukiman Kelurahan Beru dan memberikan kenyamanan bagi para petugas Puskesmas Beru dan untuk memberikan kesempatan kepada UNIPA agar dapat berkembang dan sesuai dengan apa yang diisyaratkan.
“Memang sejak tahun 2006, sejak pertama konsep UNIPA dicanangkan rencana pemerintah daerah untuk merelokasikan Puskesmas Beru ke Kelurahan Waioti tidak sempat dijalankan karena beberapa alasan,” kata Sabinus.
Ia mengatakan, pembangunan Puskesmas Beru ini merupakan sumbangsih dan bukti nyata dari UNIPA melalui Badan Penyelenggara Pendidikan Tinggi Nusa Nipa untuk Nian Tanah Sikka dengan tidak mengubah pencatatan sebagai aset Pemerintah Kabupaten.
Ia menyebut biaya pembangunan Puskesmas Beru ini sebesar Rp3,5 miliar termasuk pajak PPh dengan sistem pengeluaran bangun sendiri atau swakelola.
Puskesmas ini juga berdiri di lahan seluas 3500 meter dengan luas bangunan 1720 meter yang terdiri dari lantai satu seluas 830 meter dan lantai dua 240 meter.