Maumere, Ekorantt.com – Orang Muda Katolik Lingkungan Santo Aloysius Misir Barat (Misbar) menggelar open donasi buku untuk kebutuhan taman baca di lingkungan tersebut, Minggu (10/4/2022).
Dari hasil open donasi buku tersebut, OMK Santo Aloysius Misir Barat juga berhasil mengumpulkan 200 buah buku yang didapat dari Forum Taman Baca Masyarakat NTT.
Sekretaris FTBM NTT, Adolfus Reginelson Parera langsung memberikan donasi buku tersebut kepada ketua OMK Ricky Sarianto, bertempat di lingkungan Misir Barat, Minggu (10/4/2022).
Jenis buku yang diberikan terdiri dari buku-buku rohani, dongeng, dan novel. Kepada Ricky, Econg begitu sapaan akrapnya berpesan agar buku yang diberikan sedapat mungkin digunakan secara baik, terutama bagaimana mendorong anak-anak agar gemar membaca dan menulis.
“Membimbing adik-adik kita sejak dini agar mereka gemar mambaca dan menulis. Jangan biarkan mereka sendiri berjuang. Kita harus sadar bahwa mereka adalah Generasi Emas Bangsa Indonesia, generasi masa depan Nian Tana Sikka yang berkarakter Pancasila, inovatif, cerdas mandiri,” ujar Econg.
Econg juga berharap supaya kehadiran taman baca itu bisa melahirkan generasi yang kritis, konstruktif serta bertanggung jawab.
Sementara itu Ricky Sarianto, ketua OMK St. Aloysius Misir Barat menuturkan, TBM St. Aloysius merupakan inovasi untuk menjawab salah satu program kerja OMK Lingkungan Misir Barat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan berliterasi baik membaca dan menulis.
Menurut Ricky, TBM merupakan bentuk pembelajaran non formal namun juga menjadi pusat pengetahuan bagi setiap orang yang mau memanfaatkannya secara baik.
Lagi pula TBM juga menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan minat baca anak di kala pandemi Covid-19 menerjang dunia yang mengakibatkan proses belajar terpaksa dilakukan dari rumah.
Hadirnya taman baca ini dapat memberikan dampak positif bagi pengunjung (anak-anak) sebagai tempat belajar dan bermain tetapi juga menumbuhkan kesukaan untuk membaca sehingga dapat memperluas wawasan pengetahuan anak.
Menjawab media ini terkait apa yang mendasari niatnya untuk membuka TBM, Ricky menjalaskan, niatnya lahir dari rasa prihatin terhadap banyak anak-anak usia TK, SD, dan SMP yang tidak memiliki sarana untuk mendorong mereka berliterasi.
