Petani Cabai di Nagekeo Terancam Gagal Panen

Mbay, Ekorantt.com – Petani cabai di Desa Raja Timur, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo mengalami kerugian pada musim ini. Tanaman cabai mereka membusuk saat memasuki usia panen.

“Rata-rata mau panen, semua sudah mulai busuk lalu kering. Ya, kerugian sudah pasti,” ujar Viktorianus Lado Wea kepada Ekorantt.com, Minggu (24/04/2022).

Dia menyatakan, pada musim hujan banyak penyakit menyerang tanaman cabai, sehingga menyebabkan buah cepat busuk. Kemudian belakangan cabai mengering saat memasuki musim kemarau.

Kondisi itu membuat hasil panen mereka menurun drastis hingga mengalami kerugian jutaan rupiah.

“Apalagi sekarang saudara-saudara kita mau merayakan Idul Fitri, permintaan cabai pasti tinggi. Nah, ini yang kami rugi,” ucap Viktorianus.

Dia sendiri tidak bisa menyiasati rusaknya tanaman cabai di lahan yang ia kontrak itu, karena keterbatasan ilmu pengetahuan. Ia berharap perhatian pemerintah agar bisa menjelaskan cara mengatasi.

“Pegawai PPL datang dan foto, lalu pulang. Tidak memberi solusi kepada kami,” ujar dia.

Viktorianus adalah ketua kelompok petani cabai milenial di wilayah Funga, Desa Raja Timur. Ia khawatir pengaruh gagal panen terhadap keberlanjutan usaha cabai para anggotanya.

Ia kembali berharap kepada pemerintah untuk memberi solusi dan penguatan terhadap para petani cabai mandiri itu agar usaha mereka tetap berjalan ke depan.

“Inti yang kami minta itu adalah pendampingan dan bisa beri solusi kepada petani. Kami ada 10 orang dan ada sekitar dua kebun yang terancam gagal panen,” kata dia.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA