Jalan Sam Ratulangi Ende Terancam Putus, Warga Minta Pemkab Ende Segera Perbaiki

Ende, Ekorantt.com– Warga Kelurahan Paupire meminta pemerintah Kabupaten Ende untuk segera merespon kerusakan di Jalan Sam Ratulangi Ende, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kota Ende.

Pantauan Ekora NTT Rabu, (4/5/2022), jalan tersebut terancam putus karena terjadi longsoran yang menyebabkan sisi kanan badan jalan tergerus banjir.

Tidak hanya itu, di area tersebut ditemukan pula gundukan tanah akibat sedimen pasir yang belum dibersihkan.

Titik jalan yang diketahui terancam putus tersebut bersebelahan dengan lorong Herbalife atau kira-kira 250 meter dari gerbang utama Kampus Universitas Flores Ende.

Kondisi ini dapat mengancam keselamatan pengguna jalan lantaran tidak ada tanda-tanda khusus atau plang di titik kerusakan.

Oleh karena itu, Anton, seorang warga meminta pemerintah Kabupaten Ende untuk segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut.

“Kalau tidak segera diperbaiki, jalan ini pasti putus. Pak lihat saja kondisinya,” ujar Antonius, salah satu warga Paupire.

Kerusakan terjadi, jelas Anton lebih jauh, akibat jalan tergerus air karena ketiadaan saluran drainase.

“Harus bangun drainase. Ini jalan sudah sempit. Tidak ada drainase. Padahal ini jalur ramai karena ada kampus Uniflor,” ujar Antonius.

Sementara itu, Vinsensius (43), salah seorang tukang ojek mengatakan, ada banyak pemandangan yang kurang elok di dalam kota Ende.

“Bukan hanya di Jalan Sam Ratulangi, tapi ada juga yang luput dari perhatian ialah Patung Pelajar di pertemuan Jalan Wirajaya dan Nuamuri. Sampai hari ini patung itu sudah rubuh, tapi pemerintah cuek saja,” ungkap Vinsen.

Patung Pelajar (Papel) antara Jalan Wirajaya dan Nuamuri tampak rubuh, tetapi belum mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Ende/Foto: Marsel Natar

Kondisi demikian, kata Vinsen, sangat mengganggu pemandangan sehingga ia mengharapkan Pemkab Ende bisa secepatnya merespon dan memperbaiki Patung Pelajar, jalan lubang, dan kerusakan lainnya di dalam kota Ende.

Marsel Natar, seorang mahasiswa dari Manggarai ikut mengatakan, patung tersebut adalah simbol, namun sudah dalam posisi rusak sejak tahun kemarin dan dirinya pernah memposting di Facebook pada April 2021 lalu.

“Patung Pelajar itu bukan sekadar patung. Ada arti atau makna di balik berdirinya dua Patung Pelajar tersebut. Hal ini erat kaitannya dengan Kota Ende, sebagai Kota Pendidikan di Pulau Flores. Eksistensi Patung Pelajar untuk memberikan identitas dan makna bahwa Kota Ende adalah Kota Pendidikan,” tandasnya.

TERKINI
BACA JUGA