Ende, Ekorantt.com – SMAK Syuradikara meraih Juara I Yel Hari Pendidikan Nasional Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diumumkan, Jumat (13/5/2022).
Pengumuman Juara Yel Terbaik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT dibacakan saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional.
Plt. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ibu Henderina S. Laiskodat lewat upacara via Zoom dan Live Streaming YouTube Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menyampaikan hasil kejuaraan tersebut dihadiri oleh segenap undangan.
Ada juga Ibu Julie Laiskodat dan sekolah perwakilan dari seluruh kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ambrosius Sewe, Koordinator Pelaksanaan Upacara Daring mengatakan, meskipun Syuradikara terpilih mewakili Kabupaten Ende, tetapi pembelajaran tetap berjalan.
Kegiatan ini, kata Ambrosius, hanya diwakilkan Tim Paduan Suara yang menjadi Juara 1 Lomba Paduan Suara dalam rangka menyongsong Hardiknas 2022-Kabupaten Ende.
Pater Kepala Sekolah Stefanus Sabon Aran juga turut hadir dalam upacara tersebut; didampingi oleh pembina Tim Paduan Suara, Ibu Ansie Sare Ora dan Ibu Yolan Rensa.
“Segala persiapan yang dilakukan secara cepat dan dapat berjalan dengan baik berkat koordinasi dengan tim pembina Paduan Suara SMAK Syuradikara,” kata Ambrosius.
“Awalnya kami berpikir untuk memilih salah satu kelas sebagai perwakilan, akan tetapi ada pertimbangan dari rekan guru agar perwakilan itu didaulat kepada anak-anak peraih juara 1 dalam Lomba Menyongsong Hardiknas 2022 Kabupaten Ende,” tambahnya.
Sementara itu, Pater Stefanus Sabon Aran, SVD mengatakan, tidak ada bayangan sama sekali bahwa SMAK Syuradikara bisa meraih Juara 1 Yel dalam rangka menyongsong Hardiknas 2022 karena ada banyak kriteria dan banyak faktor lain.
“Ada kebanggaan tersendiri ketika mendengar Syuradikara meraih Juara 1. Apresiasi yang setinggi-tingginya untuk kerja tim para guru dan siswa yang terlibat secara serius. Tidak asal-asalan dalam memenuhi permintaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi. Saya selaku kepala sekolah sangat bangga karena guru dan siswa saya memiliki mental juara,” kata Pater Stef.
Menyikapi kemenangan yang diraih oleh tim Paduan Suara yang dibinanya, Ansie Sare Ora selaku Ketua Tim Pembina Paduan Suara menyampaikan perasaan tidak percaya, bahagia dan bangga serta apresiasi kepada anak-anak anggota Paduan Suara.
“Dalam informasi yang kami peroleh dari poster yang dibagikan, semua Sekolah Menengah Atas wajib mem-posting yel dan Mars Dinas Pendidikan yang dinyanyikan oleh semua guru bersama siswa, sehingga di luar dugaan bahwa SMAK Syuradikara meraih Juara 1,” kata Ansie.
“Namun, meskipun tidak dilombakan, bapak dan ibu guru serta anak-anak tidak asal-asalan dalam mempersiapkan diri,” tambahnya.
Ansie Sare Ora juga menegaskan, kesungguhan itu terlihat dari semangat anak-anak yang mengikuti arahan pembina saat latihan yang hanya dua hari dan di sela-sela waktu istirahat bapak dan ibu guru.
“Keberhasilan ini dimulai dari hati. Semua yang dimulai dari hati akan tersampaikan ke hati. Bapak ibu guru dan siswa melakukan yel ini dengan sepenuh hati dan itu tersampaikan sepenuh hati kepada semua orang yang mendengar dan menontonnya. Ini bisa kami lihat dari apresiasi penonton di YouTube Syuradikara Official. Berdasarkan tayangan di YouTube dalam waktu 12 hari ini jumlah tayangannya mencapai 39.823 penayangan,” lanjutnya.
Yel Syuradikara yang meraih juara 1 ini diciptakan oleh salah satu guru SMAK Syuradikara, Fernando Hampaty.
Menanggapi pemberitaan ini, Fernando Hampaty atau yang biasa disapa Pak Nando mengaku kaget.
“Awalnya ada Pak Heri Bata yang selalu mendorong saya untuk memikirkan yel, setelah mendengar lagu Mars Pendidikan, ada pikiran bahwa yel yang tercipta harus ada penekanan pada RESTORASI PENDIDIKAN. Sama sekali tidak ada pikiran untuk bisa juara,” kata Nando.
Nando menambahkan, ia hanya sekedar membuatkan yel sesuai tema Hardiknas tahun 2022.
“Dalam prosesnya, saya hanya punya konsep dan ide, dibantu beberapa teman guru yang berkolaborasi dan membantu sembari memberikan masukan, kritik dan saran sehingga tercipta Yel Restorasi Pendidikan ala Syuradikara,” tutupnya.