Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air melaksanakan RAT ke-XXVI Tahun Buku 2021 yang berlangsung di Aula Sumur Yakob, Sabtu (21/5/2022).
Dalam sapaan pembuka, Master of Ceremeny, Tarsisius Aman mengatakan, RAT ke-XXVI Tahun Buku 2021 KSP Kopdit Pintu Air menampilkan situasi yang sangat istimewa.
Menurutnya, ada 2 hal yang membuat RAT kali ini istimewa dan itu tampak dalam Launching Buku KSP Kopdit Pintu Air dalam Catatan Seorang Jurnalis dan dua aplikasi KSP Kopdit Pintu Air.
“Keistimewaan kedua, baru kali ini pimpinan rapat adalah salah seorang perempuan,” kata Tarsisius.
Tarsi menambahkan, Petronela atau Ibu Nela adalah Ketua Cabang Sidoarjo yang masuk dalam rekor perempuan pertama yang memimpin RAT, khususnya sebagai Sekertaris Sidang RAT ke-XXVI Tahun Buku 2021 KSP Kopdit Pintu Air.

Sementara itu, Pimpinan Rapat, Ketua Komite Cabang Makasar Petrus Simon mengajak semua peserta supaya apa yang sudah menjadi rencana kerja pengurus dan pengawas, serta poljak yang sudah dibicarakan bersama bisa ditanggapi juga disetujui forum RAT.
Yakobus Jano, Ketua KSP Kopdit Pintu Air juga menyampaikan dalam sambutannya tentang syukur kepada Tuhan dan hal prinsipilnya ialah, rekan atau mitra kerja semua peserta bukan sebatas di dalam ruangan, tetapi mereka yang berada di luar sana.
“Mereka punya peran besar yang kita tidak sadari, rekan-rekan media, jurnalis, atau wartawan,” kata Jano.
Lebih lanjut, Jano menegaskan solah buku KSP Kopdit Pintu Air Catatan Seorang Jurnalis tersebut perlu dibaca karena di dalam buku tersebut berisi pengakuan dari semua hal yang dilakukan selama ini.
Jano menekankan, proses berjalan baik jika semua anggota KSP Kopdit Pintu Air mempunyai hati.
“Kalau kita datang di sini hanya lihat apa yang kita dapatkan, tidak cukup upah yang diberikan lembaga, sangat tidak cukup, karena itu, baiklah kita merefleksikan diri kita sendiri,” kata Jano.
Jano pun mengajukan pertanyaan, apakah semua yang datang dan hadir pernah dirugikan oleh Lembaga KSP Kopdit Pintu Air?
Ia berharap supaya pertanyaan tersebut menjadi titik balik refleksi, atau bahan refleksi yang membuka hati semua pengurus, manajemen, dan para anggota.
“Apa yang sudah kita buat untuk lembaga ini?” tutup Jano.
Elisabet Maria Dato