Ende, Ekorantt.com – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Ende menggelar Musyawarah Ranting I Kota Ratu di Kantor Camat Ende Utara, Sabtu (5/6/2022).
Selain agenda Pemilihan Pengurus IBI Ranting Kota Ratu Periode 2022-2027 dalam pertemuan tersebut, menguak kisah pilu nasib para bidan terutama para bidan sukarela yang dituntut profesional dalam pelayanan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak.
Namun demikian, status mereka masih sebagai tenaga sukarela. Dengan status itu, mereka pun tidak mendapatkan upah atau gaji.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Ende Selvy Bai melalui Sekretaris Maria Bunda menguraikan, sejauh ini di Kabupaten Ende terdapat 745 bidan yang tercatat sebagai anggota IBI.
Dari jumlah tersebut, berstatus Pegawai Negeri Sipil sebanyak 345 orang, sedangkan 400 lainnya bekerja secara sukarela.
“Mereka bekerja ikhlas. Kita tetap berjuang. Kita sudah koordinasi dengan dinas juga. Sekarang ada P3K. Mudah-mudahan mereka diangkat menjadi tenaga P3K,” ujar Maria.
Dikatakannya, IBI terus berupaya untuk menjadi organisasi yang profesional dan menghimpun para bidan di Kabupaten Ende agar mencintai profesi dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak.
Hingga kini, jelas Maria, terdapat 28 ranting IBI di seluruh wilayah puskesmas di Kabupaten Ende.
Kepala Puskesmas Kota Ratu, dr. Fatimah Aroebeosman mengatakan, peran bidan sangat sentral dan kontributif dalam pelayanan terhadap kesehatan ibu dan anak.
“Selain pelayanan di Puskesmas, para bidan juga melaksanakan kunjungan rumah terhadap ibu hamil yang berisiko tinggi. Mereka sangat dibutuhkan,” katanya.
Dirinya mengakui, jika dalam sistim pembayaran upah, pihaknya tidak memberikan gaji atau upah karena sejak awal telah disampaikan. Namun dalam pelaksanaan tenaga sukarela mendapatkan bantuan atau keikhlasan dari bidan PNS.
“Sejak awal kita berikan gambaran. Dan mereka bersedia. Mereka sampaikan agar ilmu mereka tidak hilang. Kami tidak bayar. Karena memang tidak ada regulasi. Nah itu, ikhlasnya dari PNS itu,” terang dr. Fatimah.
Sementara itu, Camat Ende Utara Zainudin Ismail mengapresiasi kerja para bidan dalam membangun pelayanan bidang kesehatan yang baik.
Profesi sebagai bidan, sebut Camat Zainudin adalah profesi yang mulia karena menyelamatkan nyawa generasi bangsa.
“Ini pekerjaan mulia. Semoga organisasi IBI benar-benar menjadi jembatan bagi seluruh aspirasi para bidan dalam kerja sama dengan pemerintah maupun dengan masyarakat,” tandas Zainudin.
Camat Zainudin bilang, organisasi dan kreativitas inovasi pelayanan akan terukur jika semua pihak bekerja sama dan membangun manajemen 4K antara lain Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, dan Kerja Tuntas.