Maumere, Ekorantt.com – Kepala Desa Lewomada, Kecamatan Talibura, Dominikus Pondeng menggandeng Komite untuk mengedukasi masyarakat, khususnya orang tua tentang pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Pasalnya, dari 4 PAUD di Desa Lewomada yang dibiayai menggunakan anggaran Dana Desa, dua di antaranya tidak berjalan alias mati suri.
“Salah satu masalah yang menyebabkan PAUD mati suri adalah orang tua tidak aktif mengantar anaknya ke PAUD. Karena kesadaran masih rendah. Oleh karena itu, Pemdes dan Komite turun langsung mengedukasi masyarakat akan pentingnya PAUD,” tegasnya kepada Ekora NTT, Sabtu (11/6/2022).
Dominikus menyebutkan, ke-4 PAUD di Desa Lewomada yakni PAUD Santa Theresia Bokang, Santo Benediktus Hia, Kasih Ibu Tanadewa, dan Valentine Henga.
“Dari 4 PAUD ini, 2 PAUD yang disebut mati suri karena kegiatannya Senin-Kamis adalah Kasih Ibu Tanadewa dan Valentine Henga. Memasuki tahun 2022 Valentine Henga mulai aktif lagi sedangkan Kasih Ibu tetap mati suri,” jelasnya.
Melihat hal tersebut di mana kurangnya kesadaran masyarakat, maka Pemdes dan Komite terus bergerak dan tidak tinggal diam.
“Kami terus mendampingi dan memberikan motivasi dan edukasi sehingga walaupun mati suri prosesnya tetap berjalan,” paparnya.
Domi juga mengungkapkan, Tutor PAUD Kasih Ibu dan Komite masih tetap berusaha agar orang tua tetap berperan aktif untuk mengantar anak kembali ke sekolah lagi.
Dominikus juga membeberkan alasan anggaran dari biaya operasional Dana Desa yang dikucurkan untuk PAUD agar Anak Usia Dini di desa mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas.
“Tujuan utama hadirnya PAUD di desa untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai tingkat perkembangan. Sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar,” katanya memberi alasan.
Selain mengedukasi masyarakat, lanjut Dominikus, pihak Pemdes bekerja sama dengan Kepala Sekolah Dasar yang ada di wilayahnya agar Sertifikat PAUD menjadi salah satu persyaratan jika orang tua mendaftarkan anaknya di Sekolah Dasar.
“Edukasi dari Pemdes dan staf sebagai garda terdepan pembangunan SDM kepada orang tua agar memahami pentingnya PAUD akan terus dilaksanakan dari waktu ke waktu,” katanya optimis.
Ia juga mengakui hingga saat ini kegiatan PAUD masih menggunakan Polindes dan aula serba guna.
“Pemdes masih menunggu masyarakat siapkan lahan baru untuk pembangunan PAUD,” demikian kata Dominikus.
Sementara pengelola PAUD Santo Benediktus Hia, Agustina Ratna mengatakan kepada Ekora NTT, ia mengapresiasi Pemdes Lewomada yang punya perhatian penuh kepada 4 PAUD di wilayah desa mereka.
“Selain swadaya juga kami peroleh bantuan dari desa berupa buku, poster bola, APE (Alat Permainan Edukatif) luar dan APE dalam,” ujar Agustina.
Kegiatan 18 murid PAUD Benediktus untuk tahun 2021/ 2022, tambah Agustina, dilaksanakan di Satap Posyandu Dusun Hia, dekat tempat wisata Hia Beach.
Ia juga menyampaikan, dari 18 anak yang dibimbingnya, 6 orang akan memasuki jenjang Sekolah Dasar, sedangkan 12 lainnya masih dalam proses bimbingan.