Jakarta, Ekorantt.com – Istri Gubernur NTT, Julie Sutrisno Laiskodat membangun ‘diplomasi’ dengan Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahatir Mohamad.
Hal ini ia lakukan untuk mencari terobosan dan inovasi mengenalkan budaya dan pariwisata NTT ke seluruh pelosok daerah hingga mancanegara.
Ketua Dekranasda NTT yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem membangun dialog dengan Tun Mahatir yang hadir pada Rakernas yang dihelat partai Nasdem sebagai pembicara kehormatan di hadapan puluhan ribu kader Nasdem yang memadati Jakarta Convention Center.
Ia secara khusus hadir pada Rakernas itu atas undangan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Disaksikan puluhan ribu kader Nasdem se-Indonesia, Julie Sutrisno Laiskodat memperkenalkan kekayaan wisata yang ada di NTT. Salah satu yang diangkat adalah Komodo.
Komodo merupakan hewan langka yang hanya ada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Kini, Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai destinasi wisata Super Premium oleh Pemerintah Pusat. Penetapan itu pun diikuti dengan pembangunan berbagai infrastruktur pendukung dan dikawal langsung Presiden Jokowi.
“Izin Tun Mahatir. Saya dari Nusa Tenggara Timur yang terkenal dengan Komodonya. Saya ingin bertanya karena program Pak Gubernur adalah pariwisata, apakah ada tips-tips supaya Nusa Tenggara Timur bisa ada banyak kunjungan. Kunjungan bukan hanya ke Indonesia tapi ke Nusa Tenggara Timur,” tanya Julie Laiskodat ke Tun Mahatir.
“Ini tidak ada urusannya dengan politik, tetapi ini urusan kesejahteraan. Politik menuju kesejahteraan masyarakat. Program Pak Gubernur (NTT) adalah pariwisata untuk menyejahterakan masyarakat. Sehingga kami minta tipsnya atau jaringan/koneksi yang bisa dibuka dari Nusa Tenggara Timur ke Malaysia,” sambung Julie.
Tun Mahatir pun kemudian menjawab pertanyaan Julie Sutrisno Laiskodat. Menurut Tun Mahatir, penduduk Pulau Komodo sudah sangat bijak.
Bahkan saat ini ada yang sudah jadi Menteri. Sudah pasti Menteri akan memberi perhatian kepada Pulau Komodo. Pulau Komodo memiliki aset yang tidak dapat ditemukan di seluruh dunia.
“Aset itu saja bisa menarik pelancong (pengunjung) datang ke Pulau Komodo. Malaysia pada suatu ketika tidak ada apapun yang dapat menarik pelancong negara lain ke Malaysia. Kami (Malaysia) bukan seperti negara lain yang mempunyai barang atau bangunan lama. Malaysia tidak mempunyai apapun. Dan tidak ada sebab pelancong datang ke Malaysia,” kata Tun Mahatir.
Tetapi menurut Tun Mahatir, apabila diberi tugas kepada seorang Menteri untuk mengurusi kunjungan wisata. Menteri tersebut akan membangun konsep di mana-mana. Karena menurutnya, sesuatu yang dilihat oleh orang Malaysia adalah hal biasa, tetapi bagi orang lain adalah hal yang luar biasa.
“Contohnya orang Arab duduk di padang pasir dan tak ada hujan. Bila hujan, kalau orang Malaysia masuk ke dalam rumah, tapi orang di Arab bahkan keluar rumah. Malaysia banyak hujan. Malaysia begitu hijau, di Eropa bahkan Arab tidak ada tumbuhan hijau. Bahkan masih ada hutan,” kata Tun Mahatir.
“Jadi aset kita adalah keadaan di sekeliling kita. Orang-orang datang ke negara kita untuk lihat air laut yang jernih, hutan yang hijau. Kalau dikaji aset kita sangat banyak yang bagi kita adalah biasa, tetapi bagi pelancong dari negara lain adalah luar biasa. Kita gunakan aset itu,” tandas Tun Mahatir.
Kado pada Usia ke-50
Bagi Bunda Julie, adalah sebuah kehormatan baginya yang didaulat memberikan pengalungan kain tenun khas NTT kepada sosok yang sangat berpengaruh di negeri Jiran Malaysia, Tun Mahatir Mohamad. Apalagi bisa melakukan dialog secara langsung dengan mengutarakan pertanyaan.
Pecinta sekaligus salah satu sosok yang ikut memperjuangkan tenun ikat NTT dikenal luas ke mancanegara ini merasa sangat bangga dengan kehormatan yang diberikan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, serta seluruh kader Nasdem di arena Rakernas saat itu. Tak henti-hentinya dia mengutarakan rasa syukurnya.
“Puji Tuhan ini pengalaman sekaligus kado yang luar bisa,” pungkas Bunda Julie.