40 Pelaku Wisata di Sikka Ikut Pelatihan Tata Kelola Bisnis dan Pemasaran Destinasi Pariwisata

Maumere, Ekorantt.com – Sebanyak 40 pelaku wisata mengikuti Pelatihan Tata Kelola Bisnis dan Pemasaran Destinasi Pariwisata Tahun 2022, Senin (04/07/22).

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, dimulai Senin 4 Juli-Rabu 6 Juli 2022 di Hotel Pelita, Jalan Jenderal Sudirman, No 33, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka, Petrus Poling Wair Mahing dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sikka selalu menyelengarakan kegiatan-kegiatan terkait peningkatan kualitas pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Sikka.

Tidak hanya itu, lanjut Petrus, Pemkab juga menyelengarakan atau membangun kegiatan-kegiatan fisik dan peningkatan SDM kepariwisataan.

“Pariwisata tidak hanya dibangun oleh pemerintah saja, akan tetapi butuh keterlibatan masyarakat dan dunia usaha secara holistik integritas. Pembangunan pariwisata di desa wisata harus melibatkan semua pihak dan banyak komponen, agar desa tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” katanya.

Petrus menambahkan, jika semua menginginkan desa semakin ramai dan banyak kunjungan wisatawan, maka perlu ada kerja sama yang berkelanjutan dengan semua komponen.

“Kita harus bekerja sama dengan semua komponen. Kita harus melihat dan menganalisa serta mengkaji potensi wisata yang ada di desa. Komponen lain yang harus kita ajak bekerja sama dan bersinergi seperti ekonomi kreatif, industri ekonomi kreatif, juga para guide,” ungkap Kadis Petrus.

Kadis Petrus berharap, para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh sehingga bisa kembali ke desa untuk membangun desa dengan karakter dan cara masing-masing.

sementara itu, Yohanes Kosmas, salah satu praktisi pariwisata atau guide yang bernaung di bawah HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia Cabang Sikka) mengatakan, dengan pelatihan ini semakin meningkatkan cara berpikir para praktisi.

Yohanes Kosmas, salah satu praktisi pariwisata atau guide yang bernaung di bawah HPI saat dkonfirmasi Ekora NTT/EMD

Hal ini, lanjut Yohanes, tampak dalam bagaimana cara praktisi maupun elemen masyarakat, pegiat dan pemilik usaha di setiap destinasi membangun relasi dengan berbagai elemen seperti ASITA, HPI, dan pengusaha dalam bidang pariwisata untuk bekerja sama dalam memajukan destinasi tersebut.

Selain itu, ia berharap, pelatihan ini membawa dampak luas bagi masyarakat umum tentang pentingnya pariwisata dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat.

“Kita tahu bahwa dampak dari pariwisata itu sangat luas, ketika banyak kunjungan ke sebuah destinasi, maka banyak pula pemasukan yang didapat masyarakat di sekitar destinasi itu,” tutupnya.

Elisabet Maria Dato

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA