Ende, Ekorantt.com – Inspiratif, kata ini layak disematkan pada sosok seorang pria muda di Ende, NTT. Dia biasa dipanggil Bayu.
Pria berusia 22 tahun asal Brebes, Jawa Tengah ini bisa meraup omzet sebesar Rp3 juta tiap bulan dari hasil jasa jahit keliling di Kota Ende. Bagaimana ceritanya?
Saban hari, Bayu hilir mudik keliling kota menyusuri jalan protokol dan lorong-lorong sempit di Kota Ende seraya menawarkan jasa menjahit pakaian pada warga kota.
Meski rela menunggu pesanan warga, Bayu tak malu menawarkan jasanya pada setiap warga yang ditemui. Pekerjaan ini biasa disebut sebagai tukang permak.
Ia merancang sepeda motornya dengan dilengkapi meja jahit pada bagian belakang kendaraan, lalu berkeliling Kota Ende. Bayu memasang tarif seadanya tergantung besar kecilnya kerusakan pakian.
Ditemui Ekora NTT pada Kamis pekan lalu, di Jalan Udayana Ende, Bayu mengatakan pekerjaan tersebut ia tekuni sejak satu setengah tahun lalu. Dia bilang, hanya dia yang berprofesi sebagai tukang permak keliling di Kota Ende.
“Kalau robeknya kecil biasa 10 ribu, yang agak besar 15 ribu mas,” ujar Bayu.
Alhasil dari usahanya itu, sehari Bayu bisa menghasilkan berkisar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Kalau sebulan bisa menghasilkan Rp3 juta, kata dia.
Ia menekuni pekerjaan ini selain untuk biaya makan dan minum juga untuk membantu adik-adiknya yang masih sekolah. Sebagiannya ia sisipkan untuk biaya menikah.
“Paling sehari 200 ribu. Sebulan yah bisa 3 juta. Alhamdulilah buat makan mas. Sisanya untuk adik-adik sekolah,” kata Bayu.
Jika Pembaca Ekora NTT ingin menggunakan jasa menjahit dari Bayu, dapat mengakses melalui nomor Handphone 0813 8492 8106.