Bupati Robi Idong Sebut Pertanian Pulihkan Ekonomi Masyarakat Sikka

Maumere, Ekorantt.com – Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menyebut pertanian mampu memulihkan ekonomi masyarakat Sikka.

Hal ini dikatakan Robi Idong saat membuka kegiatan Ekspose Pembangunan Pertanian Kabupaten Sikka tahun 2022-2024 di aula lantai 3 Kantor Bupati Sikka Jalan El Tari Maumere, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (14/07/2022).

Bupati Robi mengatakan, dalam kurun waktu dua tahun, masyarakat dunia dilanda virus Covid-19 yang menyebabkan lumpuhnya kegiatan perekonomian, namun lewat pertanian kita harus memulihkan ekonomi masyarakat Kabupaten Sikka.

Dikatakannya, dunia pertanian memiliki banyak lapangan pekerjaan yang cukup menjanjikan seperti kelor, kelapa, kemiri, kakao serta jenis tanaman lainnya yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

“Jadi pertanian mempunyai banyak lapangan pekerjaan sehingga banyak produk yang dihasilkan dan produk itu bisa dikonsumsi dalam daerah atau dalam negeri maupun kita ekspor keluar negeri dan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” tutur Robi Idong.

Bupati Robi menambahkan, Flores ini masuk jalur strategis perdagangan karena dulu orang Majapahit dan orang Eropa membeli rempah-rempah sampai di Flores yang menandakan daerah Flores kaya akan berbagai macam tanaman pertanian.

Untuk wilayah perairan khusus laut, lanjut Robi Idong, sumber daya kelautan dan perikanan merupakan salah satu tumpuan harapan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Sikka di masa depan.

“Kita memiliki banyak ikan-ikan yang bermigrasi dari Pasifik hingga ke Flores dan juga terdapat 5.100 nelayan tulen dan ikan selalu ada untuk dikonsumsi setiap hari,” ungkap Robi Idong.

Pejabat yang mewakili Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi NTT Robertus Ongo dalam sambutan mengatakan sampai saat ini konsumsi sebagian besar masyarakat kita masih didominasi oleh beras.

Sementara konsumsi bahan pangan lainnya seperti umbi-umbian, kacang-kacangan maupun sayur dan buah masih di bawah atau kurang.

Kondisi ini, kata Robertus, tentu tidak menguntungkan, baik ditinjau dari sisi kesehatan maupun dari sisi upaya kemandirian pangan.

“Dari sisi kemandirian pangan, kita dihadapkan pada terus bertambahnya jumlah penduduk yang membutuhkan penambahan pangan untuk dikonsumsi. Kalau pada saat ini kita masih memiliki cukup peluang untuk meningkatkan produksi pangan tertentu seperti beras, maka di masa yang akan datang kondisinya akan berbeda karena peluang tersebut akan semakin terbatas dengan permasalahan yang semakin kompleks,” jelasnya.

Kadis Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan, dalam laporannya menjelaskan, kegiatan ekspos pembangunan pertanian di Kabupaten Sikka tidak hanya sekedar memaparkan program yang telah dilaksanakan namun diharapkan masukan dan arahan yang sifatnya strategis untuk kelanjutan pembangunan pertanian di Kabupaten Sikka.

“Kehadiran bapak ibu dari Kementerian Pertanian RI di Maumere kiranya dapat membawa tonggak baru agar sektor pertanian di Kabupaten Sikka bisa menjadi leading sector menuju revolusi industri pertanian 4.0,” kata Yohanes.

“Perubahan ini tidak bisa dipungkiri dan kita hindari mengingat arus informasi sehingga koordinasi kerja semakin mudah untuk diimplementasikan melalui pencanangan oleh Bapak Menteri Pertanian RI yakni Konstratani (Komando Strategi Pertanian). Pencanangan di Kabupaten Sikka melibatkan 21 BPP sebagai Central of Exsellence semua aktivitas pertanian,” ungkap Yohanes.

Turut hadir saat kegiatan Ekspos Pembangunan Pertanian yakni Peneliti Utama Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Sekjen Pertanian Kementerian Pertanian Prof. Dr. Erizal Jamal, pejabat yang mewakili Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Robertus Ongo, Kadis Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan, serta BPP Kecamatan.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA