Mbay, Ekorantt.com – Tenaga kesehatan (Nakes) dari UPTD Puskesmas Nangaroro gencar memantau kesehatan masyarakat melalui gerakan puskesmas keliling (Pusling).
Gerakan tersebut sebagai implementasi dari Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI melalui Permenkes nomor 39 tahun 2016.
“Ini salah satu cara petugas kesehatan untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga,” kata Kepala Puskesmas Nangaroro, dr. Maria Fransiska Ndoi, Rabu pagi.
Pendekatan pelayanan kesehatan keliling yang diterapkan para nakes sebagai upaya untuk memperoleh data kesehatan masyarakat yang komprehensif dan akurat. Tanpa terkecuali termasuk faktor-faktor penyebab stunting.
Dengan itu, para nakes dapat mengetahui permasalahan-permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat serta menjadi acuan untuk menentukan kebijakan penanganan kesehatan keluarga.
“Yang diharapkan gizi masyarakat akan terpantau di seluruh wilayah desa agar penurunan angka stunting bisa tercapai pada OT (Operasi Timbang) Agustus mendatang,” ujar Maria.
Pengelola Program Promosi Kesehatan (Promkes) UPTD Puskesmas Nangaroro, Ria Try Fitriana menyebutkan terdapat 12 indikator untuk menentukan suatu keluarga sehat atau tidak.
Keluarga dinyatakan sehat jika memenuhi 12 indikator diantaranya keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB), ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap dan beberapa indikator lainnya yang dipersyaratkan dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Fitriana menyebut berdasarkan Indeks Keluarga Sehat (IKS) per Juni 2022 dari 4.092 KK yang disentuh, sebanyak 215 KK masuk dalam kategori sehat.
Sedangkan kategori pra sehat berjumlah 2.718 KK, dan keluarga tidak sehat berjumlah 729 KK.
“Jadi yang menjadi indikator dalam penilaian kategori keluarga sehat yakni indeks penilaian di atas 0,8, untuk pra sehat antara 0,5 hingga 0,8. Sementara untuk indikator tidak sehat atau belum sehat di bawah indeks 0,5,” ujar Fitriana.