Maumere, Ekorantt.com – TIFA Foundation yang bekerja sama dengan Pemerintah Belanda, Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara, dan HRWG (Human Rights Working Group) mengadakan pelatihan keamanan holistik untuk jurnalis di Hotel Pelita Maumere, 12-13 Agustus 2022.
Tidak berhenti di situ, kegiatan dilanjutkan dengan monitoring kepada sembilan peserta pelatihan. Monitoring dilakukan secara offline dan online.
Monitoring secara offline dilakukan di Kafe Lagaligo pada Sabtu, 27 Agustus, dengan menghadirkan mentor Rini Kartini dan beberapa peserta pelatihan.
Melalui format sharing bersama, monitoring ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi atas materi keamanan dasar pelatihan.
Rini Kartini yang juga adalah Dosen Ilmu Komunikasi Unipa Indonesia mengatakan bahwa profesi jurnalis itu profesi yang berisiko. Perlu dibekali bagaimana cara mengamankan diri saat mereka melakukan karya-karya jurnalistik karena Jurnalis tidak hanya mendapatkan ancaman fisik yang mungkin dialami saat bekerja, tetapi juga ancaman-ancaman di ruang digital.
“Wartawan tidak tahu bahwa hal-hal sekecil apa pun itu adalah kekerasan. Misalnya, foto kita di-share tanpa izin atau tengah malam bekerja secara online dan diganggu-ganggu. Nah, itu kekerasan,” tambahnya menegaskan.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Kartika Solapung menuturkan bahwa dia dan beberapa jurnalis mengikuti pelatihan keamanan holistik selama dua hari.
Keamanan itu baik dalam melakukan peliputan, penulisan, maupun keamanan secara digital tentang data-data pribadi yang harus dilindungi, kata Kartika.
Melalui sharing ini, Kartika mengungkapkan bahwa pelatihan keamanan holistik sangat berguna, bisa diaplikasikan langsung dengan melindungi data pribadi miliknya seperti email dan akun Google.
Kartika dituntut untuk lebih berhati-hati terhadap data-data yang ia berikan saat mendaftarkan akun apa pun, termasuk akun game atau memberi akses ke gadget miliknya pada aplikasi tertentu-tentu.
“Jadi, di workshop ini banyak teman-teman jurnalis yang memberikan pengalaman ketika berada di lapangan, dan ini jadi pelajaran penting bagi saya untuk mengetahui teman-teman jurnalis saat melakukan pekerjaan mereka,” tutur Kartika.
Kartika pun berharap workshop seperti ini terus dilakukan lebih banyak ke depan, khusus untuk para jurnalis.
Sejatinya, keamanan digital penting untuk semua orang yang tercatat sebagai pengguna internet. Para peserta pelatihan senang karena dapat mengaplikasikan langsung materi yang diberikan dan sudah memiliki bekal ketika mendapat kekerasan dalam pekerjaan mereka baik secara fisik, verbal, maupun kekerasan berbasis gender online.
Anggelina Fransiska Djinyeru