Maumere, Ekorantt.com – Tiba di depan Kantor DPRD Kabupaten Sikka, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Maumere harus adu mulut dengan polisi dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sikka.
“Yang perlu dipahami juga jangan mencederai misi yang sudah ditentukan. Tadi, kami sudah bertemu bapa dewan. Kalau bisa dan pakai perwakilan. Adik dengar saya omong berdasarkan perintah undang-undang. Saya minta perwakilan bisa masuk,” kata seorang aparat polisi.
Sementara itu, Kris Sologus Dame, Ketua PMKRI Cabang Sikka mengatakan pihaknya tidak butuh izin dari polisi.
“Jika ada yang membendung aspirasi masyarakat, lawan. Kami ingin bapa mama semuanya juga tahu, masalah ini, kebijakan kenaikan subsidi untuk siapa,” kata Kris.
Yosep Karmianto Eri, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sikka pun rela berjemur untuk menemui para mahasiswa di depan Kantor DPRD Kabupaten Sikka.
“Silakan teman-teman berorasi untuk menyampaikan tujuan agar bisa kita tindaklanjuti,” ungkapnya.
Ia mengatakan hanya dua orang anggota DPRD di kantor tersebut.
“Kami minta semua anggota dewan untuk bertemu kami di sini. Sepakat teman-teman! Jika hanya satu orang itu tidak mencerminkan anggota DPRD,” sela orator Andi Fatah, keras dengan mike di atas mobil.
“Miris sekali, teman-teman mereka hanya dua orang saja,” teriak salah satu mahasiswa di tengah keramaian itu.
“Saya mantan sekjen tukang demo,” sambung Karmianto Eri dengan tegas.