Kupang, Ekorantt.com – Warga RT. 11 RW. 05, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang mendapat pujian dan apresiasi.
Dipimpin Ketua RT. 11, Petrus Bere, ratusan warga secara swadaya, gotong royong membangun jalan rabat sepanjang 600 meter yang tersebar di tiga lokasi berbeda.
“28 tahun warga jalan di atas karang bukan di aspal. Ini murni swadaya bukan bantuan dari mana pun. Ini juga bukan ada unsur politik,” ujar Petrus Bere kepada Ekora NTT, Minggu (18/9/2022).
“Kita bangun kemarin 150 meter, hari ini 250 meter di sini dan sisanya akan kita bangun di lokasi yang lain,” ucapnya.
Ia mengakui bahwa, setiap jalan yang dibangun adalah solusi untuk mengatasi masalah yang belum bisa ditangani pemerintah.
“Warga di sini seperti anak ayam ditinggal induk. Sekarang, masyarakat di belakang dapat menikmati jalan walau hanya rabat beton,” tuturnya.
Ia juga mengakui, bahwa rencana membangun jalan rabat beton merupakan usulan dan keinginan dari warganya.
“RT 11 memiliki 190 KK dan 640 jiwa. Ini kekuatan yang kami miliki. Swadaya dan gotong royong menjadi kekuatan kami untuk membangun jalan,” ungkapnya.

Salah satu warga, Barnabas Boro, secara terpisah mengatakan, jalan yang dibangun secara swadaya ini sebenarnya telah masuk dalam peta kelurahan.
“Mungkin kita kerja dulu baru pemerintah lihat,” ujar Bernardus.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua RT.11 yang telah berusaha dengan caranya mampu menghadirkan keinginan warga yakni jalan.
Pasalnya, sejak ia tinggal di RT.11 sejak 1994 lalu, jalan yang dibangun oleh pemerintah di masa Wali Kota lama, S.K Lerik.
“Kami warga terima kasih kepada bapak RT,” ucapnya.
Warga lainnya, Bernardus Sakan, mengucapkan terima kasih kepada Ketua RT.11, Petrus Bere. Pasalnya, kehadiran jalan sepanjang 500 meter ini merupakan usaha dari kerja keras warga dan Ketua RT.
Ia juga mengakui, untuk membuat jalan membutuhkan proses yang panjang. Ia mengisahkan, harus melalui permohonan atau izin dari empat orang tuan tanah.
“Setelah dapat izin dari empat orang tuan tanah, baru kami ketemu dan sampaikan ke Bapak RT. Setelah itu, dengan caranya, Bapak RT berhasil buat jalan ini,” tutupnya.
Patrik Padeng