Posyandu Remaja dari Sikka Masuk Nominasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik

Kupang, Ekorantt.com – Posyandu remaja dari Kabupaten Sikka berhasil masuk dalam 12 Finalis Top (10) pada Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) NTT 2022.

Kesuksesan itu membuat Kabupaten Sikka bersama peserta lainnya berhak mengikuti tahap presentasi, wawancara dan verifikasi faktual Finalis Top KIPP.

“Kabupaten Sikka dengan posyandu remaja sudah masuk Finalis Top 10. Kami menunggu pengumuman pemenang,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sikka Adrianus Parera pada Jumat (9/12).

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (8-9 Desember) di Camplong Room, Hotel Kristal Kupang diselenggarakan atas kerja sama Pemprov NTT dan United States Agency For International Development (USAID) terkait Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Kuat (ERAT).

Adrianus menjelaskan program posyandu remaja merupakan inovasi pembangunan di bidang pelayanan publik ini akan dijadikan replikasi untuk seluruh posyandu yang ada di Kabupaten Sikka.

iklan

Dengan adanya posyandu remaja, lanjut Adrianus, mampu menurunkan bahkan menghilangkan angka stunting.

Ia menjelaskan program posyandu remaja diinisiasi oleh Kepala Puskesmas Koting, dr. Margaretha Novi Indrayani atas keprihatinan kondisi yang terjadi di masyarakat.

“Kondisi terakhir, pada tahun 2019 jumlah penduduk 205 jiwa. Ada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis ada tiga orang, ibu hamil dengan anemia enam orang, pernikahan atau hamil usia dini empat orang, angka stunting sebanyak tujuh orang dan drop out sekolah 28 orang,” jelas Adrianus.

Adrianus menambahkan posyandu remaja yang sedang dijalankan di Desa Paubekor oleh Puskesmas Koting akan dilakukan replikasi ke seluruh desa-desa di Sikka untuk menekan angka penurunan stunting.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sikka Margaretha Movaldes da Maga Bapa mengatakan keikutsertaan dalam kompetisi itu karena adanya beberapa inovasi pembangunan di bidang layanan publik.

Inovasi layanan publik tersebut diantaranya, posyandu remaja di Puskesmas Paubekor di Kecamatan Koting, sahabat sehat dari Puskesmas Kewapante dan Kartu Sikka Sehat (KSS).

“Dari beberapa inovasi pelayanan publik ini, terpilih posyandu remaja dan telah masuk 10 Top Finalis,” ujar Femy Bapa sapaan akrab Margaretha Movaldes da Maga Bapa yang dihubungi dari Kupang.

Menurut Femy Bapa, inovasi yang dilakukan Puskesmas Koting di Posyandu Paubekor adalah bentuk inovasi layanan publik yang melibatkan para remaja.

Para remaja secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Selain itu, diselingi dengan kegiatan pembinaan rohani dan olahraga.

“Jadi betul-betul komplit dan itu cakupannya bukan saja remaja putri tapi juga remaja putra. Dan yang melakukan pelayanan posyandu adalah remaja yang telah dilatih,” terang Femy.

Proses penanganan stunting oleh pemerintah saat ini tidak hanya dilakukan dengan pemberian makanan tambahan. Namun, diperlukan tindakan pencegahan, salah satunya adalah mencegah terjadinya pernikahan dini.

“Seperti yang kita lihat di lapangan dan sesuai hasil kajian kita, sebagian besar anak-anak stunting itu dilahirkan oleh orang tua yang melakukan pernikahan dini. Jadi mereka belum siap betul secara mental dan pengetahuan,” terangnya.

Femy mengatakan program posyandu remaja saat ini telah direplikasi oleh desa-desa yang lain di Kecamatan Koting. Hal ini mampu menurunkan angka stunting di Kecamatan Koting.

Ia berharap, inovasi program tersebut direplikasi oleh seluruh desa di Kabupaten Sikka untuk menekan angka stunting sampai nol persen.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA