Kupang, Ekorantt.com – Sebanyak 18 anak stunting dan lima anak dengan kondisi berat badan yang bermasalah di Kelurahan Nefonaek, Kota Kupang mendapat bantuan makanan tambahan berupa Susu Mimo dari Dekranasda NTT.
Penyerahan Susu Mimo kepada 23 anak ini diserahkan secara langsung oleh Wakil Ketua Dekranasda NTT Nasir Abdulah pada Rabu (25/1/2023).
Lurah Nefonaek Josephina Ungirwalu, Kepala Puskesmas Pasir Panjang dr. Eka Muftiana, Ketua LPM Kelurahan Nefonaek I Made Swardana Putra dan juga orang tua turut hadir dalam acara itu.
Nasir mengatakan pemberian Susu Mimo kepada anak stunting di Nefonaek merupakan program pemerintah untuk percepatan penanganan stunting.
Kelurahan Nefonaek, sebut Nasir, sebagai pilot project Dekranasda NTT dalam program penanganan stunting dan gizi buruk di Kota Kupang.
“Kerja sama dan kolaborasi penanganan stunting dan gizi buruk di NTT harus dilakukan secara bersama. Kehadiran Dekranasda di kelurahan ini dikarenakan karena sesuai dengan informasi dari Bunda Julie (Ketua Dekranasda NTT) ada anak yang stunting,” ujar Nasir.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT ini juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama menghilangkan stunting dan gizi buruk di NTT dan khususnya di Kota Kupang.
Pasalnya, stunting dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan otak anak mencapai atau menjangkau standar IQ normal yakni 110-120 hingga masa remaja akhir.
“Jika tidak diurus sampai remaja awal, dan remaja akhir tidak mencapai standar IQ anak yakni 110-120. Artinya kemampuan otak berkurang. Hal ini dapat menyebabkan anak dengan status stunting kalah bersaing dengan anak-anak yang tidak stunting,” jelas Nasir.
Nasir mengklaim, stunting ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi Susu Mimo berbahan kelor. Susu Mimo ini, lanjutnya, telah melalui kajian ilmiah.
“Untuk produk ini dari segi industri, medical dan segi keyakinan maka susu ini bisa dikonsumsi oleh siapapun,” ungkapnya.
Nasir mengatakan Kelurahan Nefonaek akan diupayakan agar dijadikan sebagai pilot project penanganan stunting di Kota Kupang.
“Saya tidak akan janji tapi saya akan disampaikan ke Bunda Julie untuk peduli terhadap anak-anak stunting di Kelurahan Nefonaek dan dijadikan pilot project,” kata dia
Lurah Nefonaek Josephina Ungirwalu menyampaikan terima kasih kepada Dekranasda NTT yang telah memperhatikan anak stunting di wilayah itu.
Ia menjelaskan bahwa pemberian Susu Mimo kepada 18 anak stunting dan lima anak dengan kondisi berat badan yang bermasalah ini merupakan aksi bersama cegah stunting dan gizi buruk di Kota Kupang dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ke-63.
“Kegiatan ini juga dalam rangka mendukung program pemerintah untuk percepatan penanganan stunting kepada balita gizi buruk dan stunting di Kelurahan Nefonaek,” ujar Josephina.
Aksi tersebut tidak hanya dilakukan sebatas pada pemberian Susu Mimo, namun pihaknya akan melakukan pengawasan selama tiga bulan kepada 13 anak.
“Intervensi ini dilakukan selama tiga bulan penuh. Nanti ada petugas yang melakukan kontrol ke setiap rumah anak untuk melihat perkembangannya,” ucapnya.
Kepala Puskesmas Pasir Panjang, dr. Eka Muftiana menyebutkan sebanyak 207 anak stunting yang tersebar Kelurahan Nefonaek, Kelurahan Fatubessi, Kelurahan Tode Kisar, Kelurahan Oeba dan Pasir Panjang.
Kasus stunting terbanyak di wilayah Kelurahan Pasir Panjang, kata Eka. Pihaknya kini bekerja sama dengan Mimo untuk intervensi sebelum terjadi stunting.
Ketua LPM I Made Swardana Putra berharap program ini terus berlanjut sampai anak-anak stunting di Kelurahan Nefonaek dinyatakan bebas.
“Kita berharap program ini tetap berlanjut dan anak-anak dapat tumbuh sehat dan berprestasi,” kata I Made menandaskan.