SMA Frateran Podor Sabet Juara 1 Kompetisi Debat di Ende

Larantuka, Ekorantt.com – SMAK Frateran Podor Larantuka menyabet prestasi membanggakan usai mengalahkan puluhan peserta yang tampil dalam ajang Debate Competition (kompetisi debat) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi, Universitas Flores (Uniflor) Ende, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu.

Pagelaran acara dalam rangka menyambut Perak Fakultas Ekonomi itu memantik SMAK Frateran Podor untuk terlibat secara langsung.

Meski terbentang jarak begitu jauh, Kepala Sekolah bersama guru pendamping, Chito Tua, dan rekan sejawat di SMA Podor itu patut diacungi jempol.

Mereka rela bertandang ke Kabupaten Ende guna mencari suaka ilmiah di tempat pembuangan Bung Karno tersebut.

Hal itu semata-mata dilakukan para guru,  guna mendukung kompetensi siswa dalam bidang debat dan cerdas cermat.

Kepala Sekolah SMAK Frateran Podor Larantuka, Robertus Sabon Taka mengatakan literasi adalah kunci dari segala persiapan itu.

“Saya dapat informasi awal dari salah satu alumni yang kuliah di Uniflor. Mereka menawarkan beberapa alternatif kegiatan. Tapi, saya bilang kita ambil cerdas cermat dan debat. Karena debat itu level kemampuannya tinggi,” kata Kepsek Robertus.

Ia menambahkan, anak-anak menyukai debat karena eksploitasi kompetensi anak lebih banyak ke debat.

“Kalau debat pengetahuan harus luas, dibutuhkan keterampilan berbicara, berargumentasi. Saya selalu menganggap debat ilmiah itu bobotnya tinggi. Lalu kami sepakat bagaimana caranya mempersiapkan mereka,” tambahnya.

Sementara itu, guru pendamping Chito Tua mengatakan, sebelum mengikuti debat, para siswa sudah dibekali sedini mungkin dengan mengadakan debat di sekolah. Lalu, pada akhirnya mereka ke Ende dan berhasil menyabet Juara 1.

“Kami adakan seleksi, sehingga peserta 51. Waktu babak pengisian mereka menghafal 5 mosi. Saya minta beberapa agar tarik mosi dan tarik posisi lalu fight. Karena itu, saya minta dewan juri nilainya per orang. Bukan per tim. Jadi secara persiapan bagi saya lumayan bagus,” paparnya.

Sementara itu, peserta debat, Paulina Veronika Jawa Koles mengatakan bahwa pada persiapan awal, mereka diwajibkan belajar 5 mosi.

“Kami mempelajari data-data, fakta di lapangan. Selain itu kami bertukar dan saling membahas sama-sama. Dalam sehari kami berdiskusi untuk memahami mosi yang akan kami debatkan,” katanya.

Selain itu, Adrianus Misi Boleng mengatakan, dalam debat mereka bertiga sering melakukan simulasi sesuai konsep sebelum bertanding dengan peserta lain.

“Kami lakukan simulasi dan itu seperti kami benar-benar melakukan debat ilmiah,” ungkapnya.

Sementara itu, siswa lain, Josef Frainademetz Hukuribu Keban mengucapkan terima kasih kepada SMAK Frateran Podor, Kepala Sekolah, dan para guru yang mempercayakan mereka untuk mengikuti perlombaan di Ende hingga menyabet juara pertama.

“Terima kasih kepada Kepala Sekolah yang mengirim kami ke Ende. Meski kami paling jauh tapi kami dapat yang terbaik. Saya berharap setiap sekolah menggalakan kegiatan Literasi,” harapnya.

Kepsek Sabon Taka berharap agar semakin banyak perlombaan ilmiah yang digelar di Flores Timur karena menurutnya, perlombaan ilmiah di Flores Timur jarang sekali ditemukan; sehingga anak-anak lebih sering mengikuti kegiatan ilmiah di luar daerah.

“Bagaimana orang menyelenggarakan kegiatan ilmiah di Flores Timur, belum terlalu nampak,” pungkasnya.

TERKINI
BACA JUGA