Prihatin, 8 Rumah Warga di Ende Terancam Rusak Akibat Abrasi

Ende, Ekorantt.com – Rumah warga di Dusun Ratewegu, Desa Kobaleba, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende, NTT, menjadi sasaran abrasi setiap musim hujan.

Dampak abrasi kembali melanda delapan rumah warga di sana pada Senin (20/2/2023). Kondisi rumah-rumah warga yang terdampak abrasi sangat memprihatinkan. Bahkan bakal terancam rusak akibat bencana itu.

“Air masuk hingga ke dalam rumah, kamar, dapur. Kami sangat menderita, tolong bantu perjuangkan kondisi kami,” kata Fidelis Tani saat dihubungi.

Ia menuturkan tinggi air yang melanda rumah-rumah warga yakni 1,5 meter sehingga menembus hingga seisi rumah warga.

Keadaan ini dialami warga setiap kali musim hujan tiba, terutama delapan rumah menjadi sasaran abrasi.

Dampak abrasi tersebut, lanjut Fidelis, disebabkan oleh sempitnya saluran pembuangan air melalui deker. Tembok drainase yang terlalu rendah sehingga air meluar dan melanda rumah-rumah warga.

“Kondisi ini sudah lama terjadi dan sudah sering kami alami. Apalagi saat musim hujan seperti ini, kondisi sangat memprihatinkan; tidak bisa masak dan harus menunggu berjam-jam hingga airnya surut sekitar tengah malam atau hingga dini hari,” terang Fidelis.

Keluhan senada diutarakan Yuliana Tasi, yang juga terdampak abrasi. Ia menyatakan selain menimpa rumah-rumah warga, hewan peliharaan, kuburan, tempat usaha mebel kayu, dan fasilitas penting lainnya, juga menjadi sasaran abrasi.

“Kami sangat menderita karena air masuk sampai ke dalam rumah. Kami harus menunggu berjam-jam sampai air surut. Kadang setelah surut, isi rumah penuh dengan lumpur sehingga sangat susah untuk tidur.”

Terhadap kondisi yang sangat memprihatinkan itu, beberapa warga yang juga terdampak abrasi, sangat mengharapkan perhatian nyata dari pemerintah dan DPRD Ende.

“Ini kondisi kami masyarakat kecil. Tolong kami, pak,” kata Veronika.

“Kami sangat mengharapkan agar kondisi ini bisa segera diatasi. Jangan sampai setelah ada korban jiwa, pemerintah dan DPRD baru buka mata dengan kondisi masyarakat,” seru Silvester.

Adapun delapan kepala keluarga yang terdampak abrasi di Dusun Ratewegu, Desa Kobaleba, yakni; Fidelis Tani, Silvester Taji Ge, Yohanes Piatu, Salvion Ndungga, Yuliana Tasi, Antonius Tani, Damianus Faa Sono, dan Mama Veronika Rei.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA