Lewoleba, Ekorantt.com – Mantan Bupati Kabupaten Lembata, Thomas Ola Langoday mengunjungi lembaga pendidikan SMK Genova Pasir Putih untuk memberikan motivasi pendidikan pada Selasa, 21 Februari 2023.
Thomas Ola mengetahui bahwa SMK Genova Pasir Putih merupakan sekolah baru yang beroperasi pada 22 Juli 2022 lalu, di mana sekolah ini adalah SMK Satu Atap dengan SMK Genova Malaka.
Sebagai SMK Satu Atap yang baru merintis pendidikan di Desa Pasir Putih, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, maka sarana dan prasarana masih cukup terbatas.
Diketahui, SMK Genova Pasir Putih bernaung di bawah Yayasan Kroman Malaka dan kini memiliki 35 peserta didik perdana dengan meminjam gedung Kober Desa Pasir Putih yang memiliki tiga ruangan sebagai tempat melangsungkan kegiatan belajar mengajar.
Ketika mengunjungi sekolah tersebut, Thomas mengatakan bahwa dirinya mendengar SMK Genova sebagai sekolah baru di Desa Pasir Putih, namun menurutnya, SMK Genova belum mendapatkan simpati di tengah masyarakat Nagawutung, Mingar, dan Lembata secara luas.
“Saya hadir hari ini karena saya tahu, ini SMK pertama di sini, dan saya yakin suatu waktu, akan lahir pemimpin dari sekolah ini,” kata Thomas.
Ia menegaskan, sekolah perintis biasanya menghasilkan lulusan yang luar biasa. Hal ini berangkat dari kisahnya mengenai UNIKA Kupang; Thomas menuturkan, dirinya bersama sang istri adalah angkatan pertama UNIKA Kupang yang mengalami masa-masa minimnya sarana dan prasarana.
“Sementara orang sudah mulai dengan In Fokus, laptop, kita mulai dengan papan tulis,” ungkapnya.
Akan tetapi, ketika menyelesaikan kuliah di UNIKA, Thomas mengaku, dirinya menjadi alumni sekaligus diangkat menjadi dosen di UNIKA.
“Setelah itu, saya dikirim untuk mengambil S2, juga S3 untuk menjadi doKtor. Akhirnya menjadi doktor pertama di UNIKA,” cerita Thomas dalam nada motivasi kepada 35 peserta didik angkatan pertama.
Ia menambahkan, setelah mendapatkan gelar doktoralnya, suara hatinya menyerukan untuk kembali membangun Kabupaten Lembata yang ditempuhnya dari wakil hingga menjadi Bupati Kabupaten Lembata.
Mengubah Mindset
Thomas mengajak peserta didik yang hadir supaya mengatur mindset sehingga bisa menjadi anak-anak yang dahsyat dan ajaib.
“Mari kita atur pikiran kita, sehingga kita menjadi anak-anak yang dahsyat dan ajaib. Karena dengan menjadi orang yang dahsyat, kita bisa menguasai banyak hal,” ungkapnya meyakinkan.
Thomas bilang, kehadiran 35 peserta didik di SMK Genova Pasir Putih adalah panggilan dari hati serta Tuhan yang memanggil dan menempatkan mereka.
“Dia tidak suruh di tempat lain, di Ile Ape, Kedang, Atadei, Wulandoni, Lewoleba, tapi Dia bilang kau pergi dan harus ada di Desa Pasir Putih,” tandasnya sembari menambahkan, semua orang sukses memulai sesuatu dari proses yang kecil dan sederhana.
Thomas mengajukan pertanyaan, “Untuk apa kalian berada di sini?” Pertanyaan tersebut mendapat respon bervariasi dari 35 peserta didik yang hadir. Beberapa peserta didik menjawab bahwa mereka mengejar masa depan, mencari ilmu pengetahuan, meraih cita-cita, dan lainnya.
Tujuan apa berada SMK Genova Pasir Putih, kata Thomas, untuk mencari kebahagiaan sejati dan Allah menunjukkan jalan supaya semua menemukan proses yang ada. Oleh karena itu, Thomas mengajak semua keluarga besar SMK Genova Pasir Putih untuk berpikir out of the box dan tidak boleh berada dalam zona nyaman saja.
Atas dasar itu, Thomas memberikan 10 faktor yang sebaiknya menjadi pegangan untuk keluarga besar SMK Genova Pasir Putih.
Thomas mengutip 10 faktor tersebut dari penulis besar Thomas J. Stanley, antara lain kejujuran (Being honest with all people), disiplin keras (Being well-disciplined), mudah bergaul (Getting along with people), dukungan pendamping (Having a supportive spouse), kerja keras (Working harder than most people), kecintaan pada yang dikerjakan (Loving my career/business), kepemimpinan (Having strong leadership qualities), Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/personality), hidup teratur (Being very well-organized), dan kemampuan menjual ide (Having an ability to sell my ideas/products).
Tak hanya itu, Thomas menegaskan, peringkat satu dan atau NEM yang tinggi berada di urutan 30 dalam penelitian Thomas J. Stanley. Atas dasar itu, ia mengajak para guru dan pendidik untuk jeli melihat proses pendidikan tersebut.
“Bapak dan ibu guru, kita mendidik anak-anak kalau berfokus pada pemahaman mereka, kepintaran mereka, itu ada pada urutan 30,” katanya.
Thomas menegaskan, yang menentukan peserta didik atau anak-anak sukses adalah orang tua dan guru-guru atau pendidik.
“Akan tetapi, yang paling menentukan lagi adalah diri Anda sendiri, yakni menjadi diri sendiri yang jujur,” pungkas Thomas.