DPRD NTT Duga Ada Penimbunan Beras

Kupang, Ekorantt.com – Anggota Komisi II DPRD NTT Maria Nuban Saku menduga terdapat oknum pengusaha tertentu menimbun beras yang menyebabkan kenaikan harga beras di NTT.

Fenomena kenaikan beras yang tidak terkontrol di hampir seluruh wilayah di NTT menjadi masalah yang sangat meresahkan. Beras yang mulanya Rp9.000 naik menjadi Rp14.000 per kg.

“Saya menduga ada penimbunan. Kalau ada penimbunan berarti ada permainan pengusaha,” ujar Maria saat RDP bersama pemerintah, Bulog NTT dan distributor beras, Jumat.

Dugaan politisi Partai Perindo ini diperkuat dengan penjelasan pihak Bulog Perwakilan NTT mengenai kesediaan beras di 11 kantor cabang yang mampu memenuhi kebutuhan selama tiga tahun ke depan.

Untuk mengetahui apakah kenaikan beras karena ada penimbunan, Maria menyarankan agar membuat kebijakan penurunan harga beras medium.

“Coba kita goyang tekan turun harga sedikit, dia akan kasih keluar dan kita pasti tahu siapa pemainnya. Tidak boleh ada pembiaran. Pemerintah harus tegas. Tidak boleh takut dengan pengusaha,” kata dia.

Stok Beras Aman

Manajer Bisnis Bulog NTT Melky Lak Apu menyatakan stok cadangan beras untuk tiga bulan ke depan masih aman.

“Saat ini secara NTT ada 2.000 ton yang penyebaran ada di 11 kantor dan juga stok yang dalam perjalanan sebanyak 18.000 ton,” ujar Melky.

Untuk menekan harga beras yang terjadi saat ini, Bulog NTT dan juga 11 kantor cabang telah melakukan pasar murah sampai memasuki hari raya besar keagamaan yakni paskah dan lebaran.

“Untuk masyarakat sendiri kami akan masifkan lakukan pasar murah,” ungkap Melky.

Ia mengakui bahwa kelangkaan beras ini terjadi karena terkendala distribusi beras dari luar NTT. Beras yang ada di Bulog saat ini juga disuplai ke ASN termasuk TNI dan Polri.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA