Ruteng, Ekorantt.com – Jumlah balita stunting di Desa Rai, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai kembali naik menjadi 51 orang. Angka ini meningkat dari Agustus 2022 yang mencapai 47 orang.
Demikian disampaikan Pejabat Sementara (Pjs) Desa Rai, Gabriel Ilang saat pertemuan koordinasi multipihak tingkat desa untuk penanganan dan pencegahan stunting di Kantor Desa Rai, Kamis 16 Maret 2023.
“Sejak Februari 2023 tercatat ada 51 anak yang mengalami stunting untuk Desa Rai. Sudah bertambah empat anak sejak periode Agustus 2022, dari 47 anak menjadi 51 anak,” bebernya.
Menurut Gabriel, selain faktor ekonomi, rendahnya kesadaran orangtua juga turut menjadi penyebab tingginya angka stunting di Desa Rai. Apalagi promosi dan edukasi tentang bahaya stunting masih minim.
Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Yasinta Tanggu, mengatakan, stunting bisa diatasi dengan membiasakan hal yang benar, misalnya cuci tangan sebelum makan, dan mengonsumsi makanan bergizi, seperti pangan lokal.
“Kita jangan membenarkan kebiasaan, tapi harus membiasakan hal yang benar,” ujarnya.
Yasinta melanjutkan, pihaknya akan berupaya melakukan penanganan stunting dengan membentuk pos gizi di Desa Rai. Pos gizi tersebut akan ditangani bagian kesehatan, bekerja sama dengan pemerintah desa.
“Nanti akan ada kelas ibu hamil, kelas bayi dan balita. Kegiatan dalam pos gizi, antara lain sosialisasi, demo masak, posyandu, dan game,” kata Yasinta.
Vinsen, perwakilan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mengatakan, tingginya angka stunting mesti dilihat sebagai sebuah kegagalan bersama, sehingga penanganannya pun membutuhkan keterlibatan semua pihak.
“Untuk masalah stunting, kita terima sebagai kegagalan kita bersama. Dan mari kita sama-sama berusaha agar yang menjadi kegagalan bersama ini dapat teratasi,” tandasnya.
Koordinator Project Yayasan Ayo Indonesia Eni Nur Setyowati mendorong, agar penanganan stunting bisa dilakukan dengan memanfaatkan pangan lokal yang ada di sekitar.
Eny berencana akan bekerja sama dengan pemerintah desa melalui local champion (LC) untuk pembagian benih sorgum. Sehingga benih yang ada bisa ditanam di lahan milik warga.
“Salah satu penyebab tingginya stunting di Desa Rai karena faktor ekonomi. Mengingat harga beras naik, nanti kita coba tanam sorgum,” pungkas Eny.
Ratni Cholin (Local Champion Desa Rai)