Bajawa, Ekorantt.com – Andrianus Sogho (56) warga Desa Mukuvoka, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada merasa terbantu dengan hadirnya traktor roda empat Tante Nela Paris (TNP) milik pemerintah untuk membajak lahannya di desa itu.
Jika sebelum ia mencangkul tanah di atas lahan lima are secara manual, kini ia terbantu dengan teknologi janis traktor. Lahan tersebut dipergunakan untuk menanam sayur-sayuran demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Dulu sebelum ada ini traktor, saya biasa pakai semprot dan gunakan pestisida, itu hanya beli obat saja bisa sampai Rp250 ribu”, ujarnya di Bajawa, Jumat (17/3/2023).
Sebaliknya, dengan kehadiran traktor TNP, ia hanya mengeluarkan uang sebesar Rp50 ribu mengelolah lahannya.
“Harganya juga sangat terjangkau buat kami petani, satu are Rp10 ribu saja”, ucap Andrianus.
Selain murah, dengan menggunakan traktor, hasil pengolahan lahan lebih bagus. Satu kali meluku bisa untuk jangka panjang sehingga bisa ditanam beberapa kali.
Hal senada disampaikan Nikolaus Bhara (61). Ia merasa sangat senang dengan kehadiran traktor ini yang mana proses pengolahan lahannya lebih cepat dan mudah.
“Dulu kalau pakai cara manual atau cangkul, kita bisa berhari-hari untuk kelola lahan. Tapi dengan adanya traktor, tidak sampai satu jam sudah selesai dengan luas lahan di bawah 10 are,” ujarnya.
Nikolaus mengatakan jumlah traktor di wilayah tersebut masih sangat minim, sehingga terjadi rebutan saat musim tanam.
“Sebagai petani kami berharap, bila perlu ke depan adakan untuk desa-desa sehingga bisa membantu petani,” katanya.
Pejabat Kepala Desa Mukuvoka Elvianus Soko menyampaikan apresiasi atas kebijakan pengadaan traktor tersebut oleh pemerintah. Petani tidak lagi kesulitan dalam mengelola lahannya.
“Yang jelas ini sangat membantu petani, selain memberi keutungan lain, biaya pengelolahan lahan relatif lebih rendah,” ungkapnya.
Ia menuturkan kehadiran traktor tersebut sejalan dengan program pemerintah saat ini yakni Tante Nela Paris yang pada akhirnya dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.