Maumere, Ekorantt.com – Uskup Keuskupan Maumere Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr mendorong Orang Muda Katolik supaya berperan dalam bidang sosial politik.
“Orang-orang muda harus berperan dalam peradaban dunia namun secara khusus juga harus mampu berperan di bidang sosial politik. Langkah awal persiapannya harus dimulai melalui LKTD,” tegas Uskup Ewal pada pembukaan LKTD bertempat di Aula Mgr. Abdon Longginus Maumere, Kamis (13/4/2023).
Uskup Ewal mengapresiasi kegiatan selama dua hari tersebut karena baru pertama kali dilaksanakan di Keuskupan Maumere.
“Kalau latihan kepemimpinan dari organisasi-organisasi kemahasiswaan itu hal biasa dilaksanakan. Tetapi latihan kepemimpinan di Keuskupan Maumere menyiapkan kader-kader bangsa dan gereja ini mungkin baru pertama kali,” ungkap Uskup.
“Saya harap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini tetapi harus ada kelanjutannya. LKTD Paroki Katedral Maumere harus bisa menjadi model untuk paroki-paroki lainnya,” harap Uskup.
LKTD yang digelar Seksi Politik Paroki Katedral St. Yosef Maumere ini diikuti 41 Orang Muda Katolik dari Stasi Pusat Katedral, Perumnas, dan Waerumbia.
Selama 2 hari, OMK ini dibekali dengan materi seperti Sosialisasi Kamtibmas dari Polres Sikka, Ajaran Sosial Gereja dan Tupoksi OMK oleh RD Johanis Satu Ndopo.
Selanjutnya Dinamika Kelompok oleh J.A. Nong Baba, Public Speaking oleh Bernadus Teng Karwayu, Debat oleh Leo Bachtiar da Lopez.
Sedangkan Manajemen Rapat dan Teknik Memimpin Rapat oleh Paulus Hilarius Bangkur, Seminar Workshop, Lokakarya, Simposium, Konferensi oleh Yoseph Ansar Rera dan Penyadaran Spiritualitas Politik dalam Gereja Katolik bagi OMK oleh Suster Marcelina Lidi, SSpS.
Ketua Stasi Santa Maria Perumnas Maumere Yuven Wangge yang mengutus 11 OMK dari stasinya kepada Ekora NTT mengatakan, sesungguhnya pelatihan kepemimpinan tingkat dasar ini hal yang luar biasa dari Seksi Politik Paroki Katedral St. Yosef Maumere.
“Substansinya sangat jelas menyiapkan kader-kader muda menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas. Karena pada tangan mereka tonggak perjuangan gereja berlanjut,” tegasnya.
Dikatakannya, ada dampak jangka pendek yang terlihat pada proses pelatihan bahwa ternyata orang-orang muda Katolik memiliki talenta yang tersembunyi. Tinggal dibimbing dan diperkuat.
“Ada anak muda yang pada awalnya pendiam kemudian berani berbicara dan bisa berdebat di antara mereka ketika memberikan satu isu,” kata Yuven.
Pada akhir pelatihan disepakati Rencana Tindak Lanjut (RTL) pelatihan sebagai berikut.
Pertama, setiap akhir bulan diadakan pertemuan alumni pelatihan. Saat pertemuan diisi dengan diskusi mengangkat isu terkini dan juga sharing.
Kedua, wajib membentuk OMK Lingkungan pada bulan April ini.
Ketiga, alumni pelatihan yang berstatus mahasiswa/i wajib bergabung dengan salah satu organisasi kemahasiswaan.
Keempat, setiap 3 bulan ada pemurnian diri melalui Sakramen Pengakuan terhitung mulai akhir Mei.