Maumere, Ekorantt.com – SMK Swasta Santo Thomas Maumere terus meningkatkan pengembangan pendidikan sistem ganda di sekolah maupun luar sekolah, khususnya industri.
Untuk itu, Kepsek SMK St. Thomas Agustinus Lameng sebagai pihak pertama dan Manajer PT Komodo Escape Prawara Labuan Bajo, Fatima Evalin Rosita sebagai pihak kedua menandatangani kerja sama (Memorandum of Understanding), Sabtu (15/4/2023).
Kerja sama ini terdorong oleh belajar pada dua tempat atau sistem ganda tersebut.
“Belajar dengan sistem ganda peserta didik berada pada 2 tempat pembelajaran yakni di sekolah dan industri,” tegas Kepsek Agustinus.
“Kami sepakat mengadakan kerja sama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan SMK khususnya Program Keahlian Pariwisata dengan menyelenggarakan praktek kerja dalam kerangka Pendidikan Sistem Ganda,” tambahnya.
Dikatakan penandatangan dokumen MoU Program Perhotelan dan Kapal Pesiar dapat mengembangkan kompetensi SDM peserta didik dengan belajar di dunia usaha dan industri.
Agustinus bilang prinsip pengembangan pendidikan sistem ganda adalah belajar sambil bekerja di mana kegiatan pembelajaran harus banyak memberi kesempatan kepada peserta didik SMK untuk melaksanakan kerja praktek di dunia usaha dan industri untuk mencapai kompetensinya.
“Para peserta didik kelas XI harus bersyukur bahwa manajer PT, Ibu Ita asal dari Koting Sikka yang sungguh punya perhatian besar kepada peserta didik SMK di Nian Sikka. Untuk itu kita patut berterima kasih dan beri apresiasi kepada ibu Ita,” ujar Agustinus.
Manajer PT Komodo Escape Prawara Labuan Bajo Fatima Evalin Rosita pada kesempatan itu menyambut baik kerja sama tersebut karena selama ini hanya ada peserta didik SMK dari daerah lain yang praktek di PT Komodo.
“Dengan kerja sama dengan SMK St. Thomas Maumere sebagai putri Nian Sikka sangat bangga bisa membangun SDM peserta didik khususnya di bidang Perhotelan dan Tata Boga,” kata Ibu Ita yang sudah 20 tahun bekerja di kapal pesiar ini.
Ita meminta kepada peserta didik yang akan PKL di PT Komodo untuk bersungguh-sungguh dan disiplin.
“Kita butuh peserta didik yang betul-betul memiliki niatnya untuk praktek dan bukan hanya sekedar pesiar,” tegasnya.
Dikatakan pula peserta didik yang PKL dari Perhotelan dan Tata Boga akan tinggal di kapal sampai selesai PKL.
“Peserta didik PKL akan turun kapal jika ingin belanja dan ada kegiatan keagamaan,” katanya lagi.
Ita mengharapkan kerja sama ini tidak hanya terkait pengiriman peserta didik PKL tetapi juga tentunya jika kapal pesiar PT Komodo mengadopsi trip ke Maumere, pihaknya akan menghubungi Grup Gong Waning dari SMK St Thomas untuk menghibur wisatawan pengguna kapal.
Sementara Ketua Komite Sekolah, Stefanus Toti Koban mengatakan, kerja sama yang disepakati ini memberikan nilai yang besar serta keuntungan bagi sekolah dan peserta didik.
“Sesuai dengan program SMK peserta didik jurusan Pariwisata, Usaha Perjalanan Wisata serta Tata Boga mendapat tempat PKL selama 6 bulan,” terang Stef.
Stef bilang selama ini peserta didik melakukan praktek pada dunia perhotelan dan usaha perjalanan wisata tapi kali ini mereka PKL di Kapal Pesiar dalam destinasi wilayah NTT.
“Selama ini hasil kerja sama dengan lembaga terkait peserta didik memiliki kompetensi. Setelah lulus langsung ditawarkan kerja pada lembaga yang ia praktek tanpa ada persyaratan lain. Sebagai contoh peserta didik yang praktek pada hotel berbintang di Bali dan Labuan Bajo setelah tamat ditawarkan bekerja pada hotel tersebut,” bebernya.
Sebelum penandatangan kerja sama didahului dengan perayaan Misa Syukur Pelepasan Peserta Didik Kelas XII dipimpin Pastor Yohanes Heri Purnomo, OMV.