Gelar Workshop IKM, SMA Seminari BSB Maumere Hadirkan Instruktur Nasional Ninik Kristiani

Maumere, Ekorantt.com – Menyongsong penerapan Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2023/2024, SMA Seminari Sta Maria Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada 20-21 April 2023.

Workshop ini berlangsung di Aula Seminari BSB Maumere selama dua hari pada 20-21 April 2023.

Pihak sekolah menghadirkan narasumber tunggal Ninik Kristiani Instruktur Nasional Komite Pembelajaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

“Tujuan yang ingin dicapai workshop ini semua guru dan kepala sekolah punya persepsi yang benar tentang Kurikulum Merdeka. Untuk itu pihak Seminari hadirkan Instruktur Nasional Ibu Ninik Kristiani,” kata Kepala SMA Seminari Sta Maria Bunda Segala Bangsa Maumere RD Raymond Minggu kepada Ekora NTT, Kamis (20/4/2023).

RD Raymond menegaskan lagi dengan  pemahaman yang benar tentang Kurikulum Merdeka maka tujuan Kurikulum Merdeka akan tercapai.

Instruktur Nasional, Ninik Kristiani

“Penekanan utama pendidikan karakter peserta didik yang juga sejalan dengan pendidikan dan pembinaan hidup di Seminari mendapatkan titik temu di mana Kurikulum Seminari dan Nasional berjalan selaras,” tandas Romo Raymond.

Sementara Ketua Panitia Davidson Oktavianus mengatakan Workshop IKM di SMA Seminari Sta Maria Bunda Segala Bangsa Maumere ini bertujuan supaya para guru mempersiapkan diri lebih awal dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka yang akan dilaksanakan di SMA Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere pada Tahun Ajaran 2023/2024 mendatang.

Son bilang selama dua hari peserta dibekali dengan pemahaman program IKM, penyusunan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, acuan tujuan pembelajaran, modul ajar dan asesmen serta penyusunan modul P5.

Instruktur Nasional, Ninik Kristiani, usai pembukaan ketika membedah materi pemahaman implementasi Kurikulum Merdeka menegaskan, para guru sejatinya sebelum dan setelah mengakhiri pembelajaran harus rutin melakukan asesmen diagnostik.

“Asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik,” ujar Ninik.

“Guru harus bisa memahami apa kelebihan dan kekurangan peserta didik guna merancang strategi pembelajaran yang tepat,” tandasnya.

Peserta yang hadir selain guru SMP Seminari dan SMA Seminari Sta Maria Bunda Segala Bangsa, ada juga guru utusan dari SMA Negeri 2 Maumere, Sekolah Menengah Agama Katolik Tana Ai, SMPK Frater Maumere, SMPK Binawirawan Maumere, dan SMP Negeri Alok.

Juga dihadiri oleh 4 imam yakni RD Raymond Minggu, RD Agus Pitang, RD Ryan da Cunha, RP Romy Kedong, O.Carm dari  Seminari BSB Maumere dan Kepala Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Tana Ai, RD Yan Faroka.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA