RD Agus Pitang: Perpustakaan adalah Rumah Menemukan Informasi Kredibel bagi Seminaris

Maumere, Ekorantt.com – Kepala SMP Seminari Sta Maria Bunda Segala Bangsa Maumere, RD Agus Pitang, mengatakan, kebutuhan perpustakaan saat ini masih tetap memiliki posisi penting.

Menurutnya, perpustakaan adalah rumah menemukannya informasi kredibel bagi para seminaris dan sebagai salah satu sumber ilmu di sekolah meski teknologi terus berkembang pesat.

“Perpustakaan bagi seminaris atau calon imam sebagai tuntutan di mana perpustakaan sebagai rumah untuk menemukan banyak ilmu. Selain itu siswa bisa mendapatkan informasi kredibel sesuai materi yang dipelajari,” katanya kepada Ekora NTT di ruang kerjanya, Rabu (17/5/2023).

RD Agus lebih lanjut mengatakan, di perpustakaan tidak hanya menemukan ilmu pengetahuan melulu tapi ada ilmu lain yang didapatkan.

RD Agus Pitang, Kepsek SMP Seminari Sta Maria Bunda Segala Bangsa Maumere – Ekora NTT

“Jika ingin memiliki pikiran kritis dan mengkaji sesuatu hal lebih mendalam lewat membaca buku di perpustakaan. Karena ada pendasaran ilmiah dan sumber bukunya. Kalau hanya memperoleh informasi dari internet atau Google maka pendasarannya lemah,” tegas imam projo Keuskupan Maumere ini.

iklan

Dikatakan pula, dengan membaca buku semakin menambah wawasan dan merupakan modal pengetahuan bagi siswa SMP Seminari untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yakni SMA Seminari dan Seminari Tinggi.

“Di Seminari Tinggi ketika merampungkan kuliah harus menulis skripsi dan sebelum tahbisan imam harus menulis tesis. Penulisan ini membutuhkan pendasaran-pendasaran ilmiah dari buku sumber yang terpercaya,” paparnya.

Ketika ditanya tentang kiat-kiat untuk menggiring siswa ke perpustakaan untuk membaca, RD Agus mengatakan ada beberapa hal yang dilakukan di lembaga yang dipimpinnya.

Pertama, guru memberikan tugas kepada siswa dan sumber yang digunakan adalah buku bukan Google.

Kedua, seminaris pada hari minggu tidak pesiar, tetapi wajib masuk perpustakaan menyiapkan bahan seminar. Karena pada minggu kedua selalu dilaksanakan seminar dibawakan setiap jenjang kelas.

Ketiga, siswa yang melakukan kesalahan atau masuk kelas terlambat sanksinya masuk ke perpustakaan dan ringkas buku atau menulis kata-kata dalam Bahasa Inggris dan menghafal.

“Sanksi yang diterapkan kepada siswa di lembaga seminari ini bernuansa edukasi tanpa kekerasan,” tandasnya.

Petugas Perpustakaan SMP Seminari Sta Maria Bunda Segala Bangsa Maumere Imelda Wua kepada Ekora NTT mengakui perpustakaan dibuka pagi dan sore.

“Saya selalu buka pagi sore. Kapasitas perpustakaan bisa menampung 30 orang. Buku yang paling banyak dipinjam adalah buku pelajaran dan bacaan,” ujar Ahli Madya Perpustakaan Universitas Terbuka Undana Kupang ini.

Ia juga menerapkan sanksi bagi siswa yang tidak merawat buku pada saat peminjaman.

“Jika buku itu robek atau hilang, maka sanksinya akan diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkas ibu asal Mataloko Kabupaten Ngada ini.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA