Borong, Ekorantt.com– Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkomitmen untuk menggandeng pemerintah dan masyarakat setempat mengembangkan lembah Colol sebagai wilayah agrowisata.
“Ke depannya kita libatkan semua pihak sehingga ada (wisatawan) yang belanja dan merasakan indahnya lembah Colol,” ujar Direktur BPOLBF, Shana Fatina kepada Ekora NTT di sela-sela kegiatan Festival Kopi Lembah Colol, Kamis (15/6/2023).
Shana mengapresiasi penyelenggaraan Festival Kopi Lembah Colol karena berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, terlebih pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Pelaku UMKM sudah menyediakan berbagai jenis kuliner dan tentunya orang pasti belanja dan nginap di homestay. Jadi itu semuanya dampak dari kegiatan ini,” terangnya.
Namun, ia berkeinginan dampak Festival Kopi Lembah Colol jauh lebih besar. Misalnya pengadaan paket-paket wisata. Sehingga wisatawan tidak hanya datang melihat festivalnya, tetapi bisa trekking di lembah kopi dan air terjun Cunca Gaja.
Ia berharap, festival Festival Kopi Lembah Colol hendaknya menjadi bahan evaluasi agar melibatkan lebih banyak pelaku UMKM.
“Tadi Pa Bupati (Bupati Manggarai Timur) sampaikan ada pelaku UMKM yang menyesal karena membawa barang hanya sedikit karena sudah habis di hari pertama,” ucapnya.
Ia juga mendorong petani kopi tidak sekadar menghasilkan produk kopi, tetapi mengembangkan kopi dari aspek kebudayaan. Dengan begitu lembah Colol bisa ditawarkan sebagai pariwisata berkualitas selain Labuan Bajo.
“Saya pikir apa yang ada di sini sangat berbeda dengan tempat yang lain,” ucapnya.
Ia pun mendorong petani untuk melakukan peremajaan tanaman kopi di Lembah Colol. Di sisi lain, kapasitas petani mesti ditingkatkan, khususnya berkaitan dengan perawatan kopi.
“Banyak kopi yang belum dilakukan peremajaan. Saya pikir penurunan produksi karena perubahan iklim. Kita akan mendorong untuk melakukan peremajaan dan ada transisinya. Jadi tidak hanya kopinya, tetapi pengalaman kopinya menjadi wisata,” pungkasnya.
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas mengatakan, lembah Colol akan berubah menjadi agrowisata kopi lembah Colol.
Namun untuk menarik wisatawan, terlebih dahulu adalah menata kopinya, lalu homestay dan sebagainya. Oleh sebab itu butuh kerja kolaborasi.
“Tahun depan kita festival tahunan lagi tentang kawasan Kopi Lembah Colol. Dari situ butuh kolaborasi,” jelasnya.
“Apa yang dikerjasamakan? kita diskusi dulu. Minimal apa yang kita mau kembangkan pada festival lagi,” sambungnya.
Mamun, tambah Agas, untuk melibatkan orang luar, yang perlu dilakukan adalah memperkuat promosi.
“Kalau banyak orang luar yang datang maka berdampak pada ekonomi masyarakat. Tetapi, kopi masyarakat menjadi andalan kita. Ini kan obyek wisata, kita melibatkan masyarakat bagaimana penataan obyek ini,” tutupnya.