Perlu Kreativitas Anak Muda Hadapi Perubahan Iklim

Larantuka, Ekorantt.com – Direktur Yayasan Ayu Tani Mandiri Thomas Uran mendorong kreativitas anak muda dalam menghadapi perubahan iklim.

Hal tersebut disampaikan Thomas saat seminar praktik baik masyarakat lokal sebagai solusi menghadapi dampak perubahan iklim di Dusun Padang Pasir, Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Jumat, 11 Agustus 2023.

Adapun seminar ini menghadirkan anak muda yang tergabung dalam Local Champion (LC) dari beberapa desa, yakni Hewa, Hokeng Jaya, Tapobali, Hoelea II, Kawalelo dan masyarakat setempat.

Thomas menjelaskan, perubahan iklim telah berdampak bagi kehidupan masyarakat. Perlu keterlibatan anak muda khususnya LC untuk mengampanyekan perubahan iklim.

“Dampak perubahan iklim sudah dirasakan masyarakat kita, misalnya cuaca tidak menentu, gagal panen, hasil laut kurang, dan perubahan lain. Hal ini membutuhkan kreativitas orang muda untuk mempengaruhi masyarakat,” beber Thomas.

iklan

Ia menuturkan salah upaya menghadapi perubahan iklim adalah memperkuat ketahanan pangan lokal. Dengan begitu masyarakat tidak lagi bergantung pada pangan yang berasal dari luar daerah.

“Sudah banyak praktik baik khususnya strategi menghadapi perubahan iklim. Untuk itu kampanye yang LC lakukan selama ini harus lebih kuat lagi,” ucapnya.

Pater Lorens Useng Soge, salah satu narasumber mengatakan bahwa saat ini wajah bumi sudah berubah. Banyak mata air kering, ketersediaan air bersih kurang, tanah kering, kehilangan kepastian musim tanam, panas ekstrem pohon mati, sawah kering, dan gagal panen.

Oleh sebab itu, manusia perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya dan mengakui kesalahan terhadap bumi.

“Manusia harus mengakui kesalahan dan bertobat dari kebiasaan yang merusak alam. Manusia tidak boleh lepas dari sikap religius dan budaya agar tidak merusak alam,” ujarnya.

Pater Lorens juga mendorong anak muda untuk berkreasi, merakit teknologi yang ramah terhadap lingkungan.

Kepala Desa Hokeng Jaya Gabriel Namang berujar, orang muda harus bergerak dan terlibat. Pemerintah pasti akan memberi dukungan melalui anggaran.

Gabriel mengakui, saat ini dampak perubahan iklim mulai terasa yang mengakibatkan produktivitas pertanian di wilayahnya menurun drastis.

Pihaknya telah melakukan berbagai program, seperti ketahanan pangan, reboisasi, pembersihan sampah, dan penanaman pucuk merah.

“Tentu ke depan kita akan terus libatkan anak muda. Saat ini juga kami fokus kepada orang muda untuk pengembangan ekonomi,” pungkasnya.

Jurnalis Warga Yohan Edangwala (Local Champion Desa Hoelea II)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA