Ruteng, Ekorantt.com – Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat mengatakan bahwa rencana strategis dan operasional yang kuat perlu dilakukan untuk membangun Unika Santu Paulus Ruteng.
Uskup Sipri menyampaikan itu saat memberikan sambutan acara Pelantikan Rektor dan Pejabat Struktural Unika Santu Paulus Ruteng periode 2023-2027, Rabu, 23 Agustus 2023 di Ruteng.
“Kenapa saya selalu mendorong rencana strategis dan rencana operasional harus kuat, karena dia akan diserap dalam seluruh rencana strategis jangka panjang dan rencana operasional dalam waktu,” kata Uskup Sipri.
Uskup Sipri mendukung penuh visi rektor baru dengan menjadikan Unika Santu Paulus Ruteng sebagai komunitas akademik yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter.
Kampus yang transformatif, menurut mantan Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), tentu dalam bidang sains, tetapi jangan lupa berbasis pada value atau nilai.
“Value itu fundamental. Force value yang membuat orang berdiri kokoh,” ujarnya.
Sementara kolaboratif, kata dia, satu dinamika etis moral yang harus dikembangkan. Karena itu, ia meminta agar diterapkan dalam lembaga Unika Santu Paulus Ruteng.
“Alam itu yang harus berproses,” katanya.
Lalu, karakter artinya kita tidak hanya berkarakter sebagai ilmuwan, tetapi juga sebagai seorang manusia yang membangun peradaban. Sebab jika hanya menjiwai sains, maka rontoklah peradaban.
“Karena itu pesan saya kepada Romo Rektor, kita tidak mungkin saat ini bisa memprediksinya. Kita tidak bisa tahu lembaga ini ke depan seperti apa. Tapi yang mungkin bisa memprediksi masa depan lembaga ini adalah saat ini kita harus mulai menciptakannya,” imbuhnya.
“Karena itu, saya kira apa yang sudah dibuat oleh romo rektor yang lama, Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon bersama pejabat strukturalnya, para dosen, mahasiswa, dan seluruh stakeholder lembaga ini sudah menciptakan,” sambungnya.
Mantan Ketua Komkep Keuskupan Ruteng itu berharap visi yang dibawa oleh rektor baru tidak hanya menjadi satu rentetan frase yang indah, tetapi harus menjadi sebuah gerakan.
“Kita menciptakan lembaga ini sehingga bisa mengukur jejak kita. Kita bisa mengukur lembaga ini ke depan seperti apa,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengurus Yaspar, RD Ledobaldus Rolling Mujur mengemukakan, Unika Ruteng sekarang ini telah menjadi lembaga kristalisasi dari perjalanan panjang yang melibatkan banyak pihak.
Selain pemimpin dan pendiri terdahulu, Unika Santu Paulus Ruteng tidak bisa lepas dari Yaspar dan Keuskupan Ruteng sebagai ibu yang melahirkan dan membesarkannya.
“Karena itu kami berterima kasih kepada Yang Mulia Uskup Ruteng yang telah menyerahkan Romo Maksimus Regus ke Unika Ruteng ini dan kini dilantik menjadi rektor yang menakhodai lembaga ini,” ujarnya.
RD Rolling meyakini bahwa di bawah kepemimpinan RD Maksimus Regus, Unika Santu Paulus Ruteng akan tetap setia pada roh lembaga, yakni lembaga pendidikan Katolik. Apalagi hal tersebut diimbangi visi rektor baru yang sungguh menantang “menjadi komunitas akademik yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter”.
RD Rolling memandang, menjadi komunitas butuh keterbukaan satu sama lain untuk benar-benar hidup dalam satu kesatuan yang utuh. Namun jika hal itu diperjuangkan, maka akan menjadi komunitas akademik yang berhasil.
Unika Santu Paulus Ruteng, kata dia, bisa menjadi lembaga yang melahirkan dan membawa transformasi yang signifikan. Selain itu, Unika Santu Paulus Ruteng juga akan memiliki posisi tawar yang layak untuk berkolaborasi dengan siapa pun dan lembaga apa pun.
Lalu, Unika Santu Paulus Ruteng juga akan menjadi lembaga yang kuat dalam karakter dan melahirkan lulusan-lulusan yang berkarakter kuat.
“Yayasan akan selalu mendukung dalam bentuk keuangan, sarana prasarana, dan pelbagai macam hal-hal lain yang dibutuhkan demi ‘Unika yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter,” pungkasnya