Warga Apresiasi BPH Migas Jadikan SPBU Nangapanda Penyalur BBM Satu Harga

Ende, Ekorantt.com – Warga Kecamatan Nangapanda Kristoforus Aryanto Dai Siu mengapresiasi penetapan SPBU Nangapanda di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai penyalur BBM Satu Harga.

Kristoforus yang juga menjabat Kepala Desa Watumite tersebut menilai, penetapan Nangapanda sebagai salah satu titik pelayanan BBM Satu Harga sangat membantu masyarakat.

“Kami apresiasi pemda dan PT Pertamina yang telah membangun SPBU di kecamatan ini dan sekaligus menjadi titik penyalur BBM Satu Harga. Ini sangat membantu kami karena wilayah Nangapanda dengan jumlah 32 desa selama ini belum ada SPBU,” kata Aryanto.

Dia menilai, hadirnya SPBU satu harga di Nangapanda akan meningkatkan aktivitas ekonomi warga dan berdampak baik pada kesejahteraan masyarakat.

“Selama ini mau isi BBM kita harus ke kota Ende yang jaraknya hampir 40 kilometer dari desa. Tentu sekarang masyarakat dimudahkan. Kami berterima kasih kepada Bupati Djafar yang sudah mengusulkan daerah kami jadi salah satu titik penyalur,” ungkap Aryanto.

Informasi yang dihimpun Ekora NTT, Badan Pengelola Hilir Migas (BPH Migas) meresmikan delapan penyalur BBM Satu Harga di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dipusatkan di SPBU 5687211 di Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kamis, 24 Agustus 2023.

Delapan wilayah penyalur BBM Satu Harga tersebut antara lain di Nangapanda (Ende), Wewewa Selatan (Sumba Barat Daya), Kakuluk Mesak (Belu), Kilo (Dompu), Sekongkang Sumba Barat), Solor Barat (Flores Timur), dan Amarasi Barat (Kupang), serta Amanuban Timur (Timor Tengah Selatan).

Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, menyampaikan bahwa Program BBM Satu Harga bagi seluruh masyarakat merupakan salah satu bentuk keadilan energi, yang mendukung masyarakat mengembangkan kegiatan ekonomi yang semula terbatas. 

“Tak hanya untuk transportasi, BBM juga digunakan oleh masyarakat, termasuk petani dan nelayan untuk menggerakkan mesin-mesin sehingga produksinya meningkat. Program BBM Satu Harga mendekatkan masyarakat dengan kemajuan zaman, serta meningkatkan ekonomi sekitarnya,” ujarnya di sela-sela peresmian.

Program BBM Satu Harga telah dilaksanakan sejak tahun 2017 dan ditargetkan pada 2024 berhasil dibangun 583 penyalur BBM Satu Harga. 

Hingga Agustus 2023, telah terbangun 461 penyalur dengan perincian: Sumatera 70 penyalur, Kalimantan 101 penyalur, Jawa dan Madura 3 penyalur, Bali 2 penyalur, Sulawesi 48 penyalur, Nusa Tenggara 80 penyalur, serta Maluku dan Papua 157 penyalur. Untuk tahun 2023, ditargetkan terbangun 89 penyalur dan hingga bulan Agustus berhasil dibangun sebanyak 38 penyalur BBM Satu Harga.

Beroperasinya delapan penyalur BBM Satu Harga di NTT ini merupakan bagian dari peresmian 29 penyalur BBM Satu Harga yang dilakukan serentak pada Kamis (24/8/2023), yang dipusatkan di empat lokasi yaitu di wilayah Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Jayapura, Provinsi Papua. 

Peresmian ini menjadi kado indah kemerdekaan bagi masyarakat yang mendiami wilayah 3T, kata Saleh.

PT Pertamina mencatat sampai Agustus 2023 jumlah stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) khusus program BBM satu harga di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) telah mencapai 32 unit.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA