Bajawa, Ekorantt.com – Yayasan Puge Figo (YPF) yang menggelar pertemuan akbar bersama mitra tani asal Kabupaten Ngada dan Nagekeo di aula kantor Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, Jumat, 25 Agustus 2023.
Pertemuan akbar ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi bersama para petani dampingan sekaligus membahas tentang lingkungan.
Kepala Divisi Agronomi, Mardianto, menjelaskan para mitra petani diberi kesempatan untuk memberi masukan terhadap keberlangsungan lingkungan hidup di desa masing-masing.
Sebab, dalam pelaksanaan pihaknya menempatkan petani sebagai pelaku program yang peduli terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.
“Kita juga menerapkan pola tanam polikultur yang bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan fungsi konservasi ekosistem lahan yang memperhatikan pola tanam berlapis serta meningkat perekonomian masyarakat dampingan,” jelasnya.
Ketua Yayasan Puge Figo, Emanuel Djomba, dalam pertemuan itu mengatakan persoalan yang dialami saat ini yakni terjadinya deforestasi atau penebangan hutan, belum maksimalnya pengolahan lahan dan ternak, serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan terhadap kehidupan.
Ia mengatakan deforestasi hutan untuk infrastruktur, pembalakan hingga pembakaran hutan sehingga menyebabkan berkurangnya area tutupan.
“Persoalan lain yakni pola peternakan tradisional yang mana masih dengan sistem gembala,” jelasnya.
Menurut Emanuel, kondisi di atas semakin prihatin dengan tidak adanya dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi baik pemerintah desa maupun kabupaten untuk kelestarian lingkungan.
Ia berharap pertemuan akbar itu bisa dapat membangun kesadaran masyarakat dalam mengatakan kelestarian lingkungan melalui sejumlah program.
“Dalam kemitraan tani, Yayasan Puge Figo berpegang pada empat prinsip yakni mendengarkan, mendampingi, mereforentasi, dan memberikan nilai tambah,” kata Emanuel.
