Borong, Ekorantt.com – Aloisius Ali (68) bernasib tragis. Nyawa warga Kampung Wae Paci, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, itu tak bisa tertolong setelah terlibat dalam insiden perkelahian di kampungnya pada Rabu, 13 September 2023 malam.
Kapolsek Lamba Leda, Ipda Aris Ahmad, mengungkapkan kasus perkelahian antarpemuda berlangsung saat pesta syukuran penerimaan Komuni Pertama atau Sambut Baru anak pasangan Mikhael Sadiman dan Eleonora Muliati di halaman Kampung Wae Paci.
Awalnya pesta berlangsung aman, sebelum akhirnya terjadi perkelahian antarpemuda hingga berujung petaka bagi pria kelahiran Wae Paci 1955 silam itu.
Nyawanya tak tertolong setelah pihak medis setempat memastikan Aloisius Ali mengalami luka robek di tangan bagian kiri.
Selain Aloisius Ali, korban lain dalam peristiwa itu yakni Eginasius Letor Sabon (35), Kepala Desa Golo Rentung, Kecamatan Lamba Leda.
Dalam catatan medis, Kades Eginasius mengalam luka robek dari dahi hingga pipi sebelah kiri.
“Korban sempat dirawat di Puskesmas Benteng Jawa, lalu dirujuk ke RSUD Ben Mboi dan selanjutnya dirujuk ke RS Syloam Labuan Bajo,” kata Ipda Aris Ahmad kepada Ekora NTT.
Peristiwa yang berbuntut petaka itu juga mengorbankan Pius Ral (66). Pria asal Kampung Waso, Desa Golo Rentung, Kecamatan Lamba Leda itu mengalami luka robek di tangan kanan, serta punggung kiri dan kanan. Pius Ral sempat dirawat di Puskesmas Benteng Jawa.
Lalu korban lainnya Fidelis Aroi Arno (21) asal Kampung Waso, Desa Golo Rentung, Kecamatan Lamba Leda. Fidelis mengalami luka robek pada bahu kiri. Ia juga sempat dirawat di Puskesmas Benteng Jawa, lalu dirujuk ke RSUD Ben Mboi.
Kronologi
Ipda Aris menjelaskan, sekitar pukul 20.30 Wita, Kades Eginasius Letor Sabon bersama rekannya mendatangi rumah Alosius Ali untuk mencari anaknya bernama Matius Moro.
“Setibanya di rumah Alosius Ali, mereka bertemu dengan Lusia Lumur dan Avelina Nuni, lalu langsung menanyakan Mateus Moro dan menjawab ‘Mateus Moro tidak ada di rumah’,” jelasnya.
Dikatakan, karena tak sempat bertemu Mateus Moro, kelompok Kades Eginasius Letor Sabon berjalan menuju halaman Kampung Wae Paci dan bertemu Petrus Lambung. Tak ambil pusing, kelompok Kades Eginasius Letor Sabon langsung melakukan pengeroyokan terhadap Petrus Lambung.
“Maria Estiana pergi memberitahu kepada Alosius Ali (korban) di rumahnya Fransiskus Kahar, bahwa Petrus Lambung (anak dari korban) dikeroyok oleh kelompok Egy Sabon,” ujarnya.
Mendengar informasi tersebut, Aloysius Ali kemudian pergi menemui Kades Eginasius Letor Sabon dan teman-teman di tempat acara syukuran Sambut Baru.
“Alosius Ali kembali ke rumahnya dalam keadaan terluka di bagian tangan kiri dan langsung tidak sadarkan diri,” jelasnya.
Sekitar pukul 23.00 Wita, kata Ipda Aris, Alosius Ali dilarikan ke Puskesmas Dampek untuk melakukan pertolongan medis.
Menurut Ipda Aris, peristiwa tersebut terjadi karena diduga mabuk minuman alkohol jenis sopi dan tuak putih di tempat acara.
Setelah mendapat laporan warga, pihaknya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari bahan dan keterangan (baket).
“Saat ini para pelaku belum bisa diamankan karena kondisi para pelaku dalam keadaan luka dan masih dalam perawatan medis,” tutupnya.