Mbay, Ekorantt.com – Bupati Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do meninjau lokasi kebakaran di SDI Wolooka, Desa Wolotelu, Kecamatan Mauponggo pada Senin, 25 September 2023.
Kebakaran yang terjadi pada Minggu (24/9) siang menghanyutkan tiga ruang kelas dan satu ruang yang dipakai sebagai gudang.
Bupati Don juga mengamati kegiatan belajar mengajar di luar ruang kelas, diantaranya siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.
“Bisa dipakai dulu bangunan perpustakaan, disekat menjadi dua ruang kelas itu nanti untuk kelas satu dan dua. Intinya anak-anak bisa belajar dalam ruangan,” kata Bupati Don dalam kunjungan itu.
“Satu minggu ke depan saya rasa anak-anak bisa kembali KBM di dalam ruangan,” ucap dia menambahkan.
Dalam kunjungan itu, Bupati Don terlihat berbincang-bincang dengan siswa di bawah pepohonan. Pihak sekolah berinisiatif membuka kelas di halaman agar kegiatan KMB tetap berjalan.
Meski demikian, Bupati Don menyarankan para siswa harus tetap mendapat pelayanan terbaik dengan nyaman berada di ruang kelas.
Pihak sekolah dan komite diharapkan tetap memanfaatkan ruang lain, seperti perpustakaan sebagai ruang kelas sambil menunggu perbaikan.
Ia mengingatkan hal ini karena pemerintah sedang berorientasi memperbaiki sistem pendidikan kelas awal melalui program INOVASI yakni literasi, numerasi, dan karakter.
“Fokus siswa kelas satu, dua, dan tiga,” ujar dia.
Bupati Don menambahkan bahwa pembangunan gedung SDI Wolooka akan menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Nagekeo tahun depan.
Kepala SDI Wolooka, Leni Budiarti Mohdar, menyebut sejumlah alat bantu mengajar ikut ludes terbakar seperti buku belajar, meja, dan kursi.
Selain itu, sejumlah dokumen penting berkaitan dengan data akreditasi siswa juga ludes terbakar. Kobaran api nyaris saja merambat ke ruang kelas lain namun beruntung berhasil dipadamkan warga.
“Kami sudah berkoordinasi dengan komite dan pemerintah desa untuk membangun gedung darurat sehingga proses kegiatan belajar mengajar siswa kelas 1, 2, dan 3 bisa tetap berjalan,” ungkap Leni.
Diduga Suhu Panas
Kapolsek Mauponggo, Ipda Yakobus K. Sanam, menjelaskan, pihaknya sedang mengolah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Namun, informasi sementara dari keterangan saksi, ia menyebut, kebakaran terjadi diduga akibat suhu gudang yang terlampau panas dari pantulan sinar matahari ke kaca pembesar atau lensa.
Dari situ, diduga sebagai pemicu muncul api ke benda yang mudah terbakar.
“Konsleting arus listrik tidak termasuk dalam dugaan penyebab kebakaran karena di gedung tersebut tidak dialiri arus listrik atau tidak terdapat instalasi pada gedung tersebut,” jelas Yakobus menandaskan.