Mbay, Ekorantt.com – Bupati Nagekeo Yohanes Don Bosko Do meminta pengawas sekolah memperhatikan tiga persoalan yang kerap ditemukan di lingkungan sekolah seperti perundungan (buyling), pelecehan seksual, dan sikap intoleran antarsiswa.
“Pelecehan seksual yang harus menjadi perhatian kita, apalagi pelaku gurunya lagi. Ini mengasah kepekaan kita sebagai pengawas,” ujar Bupati Don saat membuka kegiatan bimbingan teknis penguatan kompetensi pengawas sekolah jenjang PAUD, SD, dan SMP tingkat Kabupaten Nagekeo di Aula Hotel Sasandi, Mbay, Kamis, 2 November 2023.
Ia menuturkan hampir semua kasus yang ditangani penegak hukum dari Nagekeo adalah persoalan kekerasan seksual terhadap anak. Itu artinya ada masalah besar yang tidak bisa diselesaikan dalam satu generasi menyangkut kultur mulai dari pendidikan dasar.
“Peran ibu bapak (pengawas) harus kuat,” ujar Bupati Don menegaskan.
Selanjutnya, sikap intoleransi antarsiswa di sekolah. Pengawas diharapkan mampu menghidupkan sistem dalam menangani masalah intoleransi. Sebab, sikap-sikap intoleran sudah merebak di beberapa sekolah.
Pada sisi lain, Bupati Don juga menyinggung banyak guru PAUD yang masih mendandani anak dengan dandanan bak orang dewasa. Hal itu disebut menjadi persoalan nyata yang kerap terjadi di Nagekeo.
Anak tingkat PAUD diajarkan tarian erotis, bahkan untuk dipentaskan dalam acara-acara resmi. Oleh sebab itu, pengawas mesti memantau langsung ke sekolah mulai sejak awal persiapan.
“Ini berhubungan dengan kreativitas guru, peran pengawas penting sekali mengawal mereka sejak persiapan awal sebelum memulai atraksi,” ujar Don Bosco.
Bupati mendorong pengawas dalam menjalankan tugasnya bisa mengadopsi cara kerja dokter ketika menangani pasien, mulai dari pemeriksaan awal, mengidentifikasi masalah, diagnosa kemudian mengambil kesimpulan dan solusi.
“Terakhir itu seperti dokter memeriksa pasien. Ketika mengunjungi sekolah, saya ibaratkan kepala sekolah kepala ruangan, kita masuk ke kelas temui guru, temui siswa sehingga kehadiran kita di sana kita bisa menangkap semua apa yang kita lihat,” ungkap Don Bosco.
Untuk diketahui tujuan kegiatan Bimtek tersebut untuk memperkuat kompetensi pengawas dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), memperkuat kompetensi pengawas dalam transformasi peran dan tugas pengawas, memperkuat kompetensi pengawas dalam penguatan serta memperkuat kompetensi pengawas tentang digitalisasi sekolah.
Kegiatan Bimtek diharapkan bisa menghasilkan kompetensi pengawas dalam IKM, adanya kompetensi pengawas dalam dalam transformasi peran dan tugas (perundungan/bullying, intoleransi ,dan pelecehan seksual), adanya kompetensi pengawas dalam penguatan karakter (perundungan/bullying, intoleransi, dan pelecehan seksual) serta adanya kompetensi pengawas tentang digitalisasi sekolah.