Mbay, Ekorantt.com – Bupati Nagekeo, dr Yohanes Don Bosco Do menemukan permasalahan literasi siswa sekolah dasar saat meresmikan perpustakaan ramah anak Taman Baca Pelangi di SDK Mabhambawa dan SDK Pautola, Kecamatan Keo Tengah pada Selasa, 7 November 2023.
“Ada (siswa) yang kelas tiga tapi kemampuan membacanya sudah di level gajah, level tertinggi. Tapi ada yang kelas enam kemampuan membacanya masih di level kancil. Saya tes tadi di dalam ma da’e bhodo (hasil tes tadi belum apa-apa),” ungkap Bupati Don.
Bupati Don dan Founder Taman Bacaan Pelangi (TBP) Nila Tanzil bersama-sama melakukan prosesi pemotongan pita sebagai tanda peresmian perpustakaan ramah anak di dua sekolah itu.
Ikut menyaksikan Camat Keo Tengah, Danposal Maunori, Kapospol Keo Tengah, Kepala Desa Wajo, Sekdes Pautola, Kepala SDK Pautola, dan Kepala SDK Mabhambawa serta bapak ibu guru, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.
Bupati Don meminta kepala sekolah dan para guru memetakan kompetensi anak secara sungguh-sungguh. Ia menekankan agar memastikan level membaca setiap anak tercapai menurut kelasnya.
Siswa kelas 1, 2, dan 3 anak diharapkan bisa membaca lancar dan memahami. Sedangkan siswa di kelas 4, 5, dan 6 harus banyak membaca buku agar dapat mengerti banyak hal mulai mengenal alam raya, tata surya juga galaxy jagat raya.
“Anak-anak bisa manfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan ramah anak ini. Setiap minggu anak bisa membaca satu judul buku dan satu tahun sebanyak 52 judul buku,” kata dia.
Selanjutnya, kepala sekolah dan para guru diharapkan agar rutin memberi pendampingan dan bimbingan terhadap siswa yang lambat dan belum bisa membaca lancar.
“Komunikasikan dengan orangtua bila ada anak yang lambat membaca agar dilatih di rumah dan luangkan waktu untuk membaca bersama anak. Ciptakan acara atau hari membaca bersama orang tua di sekolah,” kata Bupati Don.
109 Taman Baca Pelangi di Nagekeo
Nila Tanzil, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa perpustakaan ramah anak SDK Mabhambawa merupakan perpustakaan yang ke-231. Sedangkan perpustakaan ramah anak SDK Pautola menjadi perpustakaan ke-232 yang sudah didirikan di 19 pulau di Indonesia sejak tahun 2009 silam.
“Paling banyak di Indonesia Timur ada 18 pulau,” ungkapnya.
Khusus di Kabupaten Nagekeo, akan diresmikan 21 perpustakaan ramah anak yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan pada 2023. Dengan demikian ada 109 perpustakaan ramah anak Taman Bacaan Pelangi yang dibangun sejak 2019 lalu.
Ia berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo yang telah bekerja sama dalam membangun perpustakaan sekolah ramah anak.
Menurutnya, Kabupaten Nagekeo menjadi kabupaten pertama dan paling siap dalam menyalurkan dana untuk membangun perpustakaan sekolah.
“Terima kasih sekali pak Bupati, Taman Bacaan Pelangi merasa terbantu sekali dengan dukungan yang luar biasa baik dari Pemda, sekolah, komite sehingga ada perpustakaan ramah anak bagi anak-anak kita,” kata Nila.
Dalam upaya memajukan pendidikan, kata Nila, tidak hanya berharap pada peran guru dan kepala sekolah, akan tetapi peran orangtua tidak kalah pentingnya.
“Terkadang orang tua berpikir, ah anak saya kan sudah ke sekolah, itu tugas guru di sekolah untuk mengajarnya. Sebetulnya anak di rumah belajar lebih banyak dari orangtua dan orangtua memberikan contoh yang baik pada anaknya,” tutur Nila menandaskan.