Labuan Bajo, Ekorantt.com -Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menginginkan agar ada kantor cabang Badan Narkotika Nasional (BNN) di Labuan Bajo.
Hal ini penting agar membebaskan anak muda Manggarai Barat dari ancaman bahaya Narkotika.
Menurut Bupati Edi, sebagai pintu masuk, baik untuk daratan Flores maupun untuk Provinsi NTT, Labuan Bajo sangat rawan dengan peredaran Narkotika.
Kerawanan itu kian mencemaskan, sebab perkembangan pariwisata Labuan Bajo dari hari ke hari makin pesat.
“Di tahun 2019 Labuan Bajo ditetapkan sebagai salah satu destinasi super prioritas. Pariwisata sangat menggembirakan. Labuan Bajo dari hari ke hari tampilannya semakin memesona. Tentu pesona itu harus terus dipelihara. Yang menjadi keresahan dari kita semua, jangan sampai pesona pariwisata itu berjalan beriringan dengan peredaran narkoba,” ujar Bupati Edi dalam sambutannya pada kegiatan Dialog Kepahlawanan yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Mabar, Jumat, 17 November 2023.
Selain itu, ia juga meminta partisipasi aktif masyarakat dalam memberantas dan meredam ancaman peredaran narkoba di Labuan Bajo khususnya, dan Manggarai Barat umumnya.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Kita semua harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba dari bumi Komodo Manggarai Barat,” kata Bupati Edi.
Politisi NasDem itu memang mengakui bahwa untuk memberantas Narkotika tentu saja menjadi tugas pokok dari BNN.
Meski begitu, kata dia, tanpa keterlibatan semua pihak dan membiarkan BNN bekerja sendiri, maka upaya pemberantasan Narkotika akan berjalan lambat.
“Peran dari tokoh agama dan semua pihak menjadi penentu, apakah Manggarai Barat bisa bebas dari narkoba atau tidak,” ujar Bupati Edi.
Sebelumnya dikabarkan, berdasarkan hasil pemetaan kerawanan Narkotika yang dilakukan oleh BNN RI, Kabupaten Manggarai Barat menduduki posisi teratas dari 13 kawasan rawan Narkotika di NTT dengan kategori waspada.
Kepala BNN RI, Komjen Pol Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose, mengatakan wilayah Manggarai Barat perlu mendapatkan penanganan yang komprehensif dan sinergi guna mencegah meluasnya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika.
Untuk mencegah peredaran Narkotika di Manggarai Barat, BNN kemudian melakukan deklarasi ‘Wisata Bersinar Bersih Narkotika’ di Labuan Bajo, Jumat, 17 November 2023.
Petrus hadir langsung di Labuan Bajo untuk melakukan dialog Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) guna meningkatkan komitmen dan peran aktif stakeholder dan pelaku pariwisata.
“Kenapa kita harus lakukan ini karena ini adalah bentuk antisipasi Labuan Bajo ke depan akan menjadi besar. The best tourist destination dan Labuan Bajo tidak akan menjadi tempat untuk pengguna apalagi peredaran Narkotika,” kata Petrus kepada awak media di Labuan Bajo.
Petrus mengatakan, dalam mencegah dan menanggulangi peredaran Narkotika diperlukan adanya dukungan dari masyarakat. Dan, masyarakat sendiri berantusias dan berkomitmen memerangi peredaran Narkotika di daerah ujung barat Pulau Flores itu.
Ia kembali menegaskan, BNN tetap melakukan strategi dengan menekan peredaran Narkotika di Labuan Bajo. Tentu membutuhkan adanya kerja sama seluruh stakeholder, terutama di wilayah perairan.
“Jadi kita bekerja sama dengan Angkatan Laut dengan Bakamla, Polair, Bea Cukai dan institusi-institusi lain, sehingga kita bisa menekan peredaran narkoba,” ujarnya.
Ia menambahkan, BNN seluruh Indonesia sukses menekan peredaran Narkotika.
Dilihat dari angka prevalensi, kata Petrus, peredaran Narkotika di Indonesia sejak tahun 2021 sebanyak 1,85 persen.
Lalu ketika diukur lagi pada tahun 2023 menjadi 1,73 persen. Artinya, angka tersebut mengalami penurunan 0,22 persen.
“Artinya, program yang kita lakukan berhasil menurunkan angka prevalensi di Indonesia sebanyak lebih dari 300 ribu orang pengguna Narkotika,” akunya.