Ende, Ekorantt.com – Kabupaten Ende telah memiliki 88 orang guru penggerak. Kehadiran mereka diklaim ikut meningkatkan mutu pendidikan.
Para guru penggerak tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan sebagai motivator, penggerak, serta fasilitator dalam menumbuhkan semangat belajar siswa.
Demikian penjelasan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende Matildis Mensi Tiwe saat penyelenggaraan Lokakarya VII Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 Tingkat Kabupaten Ende pada Sabtu, 2 Desember 2023 di Aula Kantor Dinas P&K Kabupaten Ende.
Kadis Mensi menerangkan, sejak program guru penggerak digagas oleh Kemendikbud, Kabupaten Ende telah menyelenggarakan tiga angkatan pelatihan guru penggerak yaitu angkatan pertama 28 orang, angkatan kedua 35 orang dan angkatan ketiga 25 orang.
Sementara itu, untuk tahun 2024 juga sedang dilakukan proses diklat bagi 92 orang calon guru penggerak.
“Kita sangat responsif terhadap program ini karena ketika saya melakukan monitoring saat proses diklat mereka sangat kreatif dan inovatif. Ini penting untuk menunjang kualitas anak didik kita,” ujar Kadis Mensi.
Kadis Mensi menambahkan, kehadiran program guru penggerak mampu meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid.
Pendidik dapat meningkatkan performa diri menjadi pribadi yang sebenar-benarnya yang berpusat pada murid. Itu artinya, pendidik menjadi teladan dan mampu memberikan motivasi dan memberdayakan peserta didik.
Bupati Ende, Djafar Achmad, melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kanis Poto dalam sambutan penutupan lokakarya menyampaikan apresiasi atas dedikasi para guru.
“Perdalam terus kualitas diri agar kualitas peserta didik semakin baik. Pemkab Ende sangat berkomitmen untuk mendukung kualitas dunia pendidikan melalui perhatian dalam proses penganggaran APBD untuk bidang pendidikan,” kata Kanis Poto.
Inovatif dan Kreatif
Mus Mursalin, salah satu guru penggerak angkatan 8 yang merupakan pengajar di SLB Negeri Ende kepada Ekora NTT, mengaku bangga bisa lolos seleksi guru penggerak.
Dia mengakui bahwa program guru penggerak telah mampu mengubah dirinya menjadi guru yang inovatif dan kreatif dalam membimbing siswa di sekolah.
“Saya bangga bisa lolos jadi guru penggerak. Sekarang saya merasa lebih percaya diri, lebih komunikatif dan sangat dekat dengan siswa,” kata Mursalim.
Dalam program guru penggerak, Mursalim mendapatkan pengalaman belajar mandiri dan kelompok yang terbimbing, terstruktur, dan menyenangkan.
Belajar memang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Akan tetapi, konsistensi adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan.
“Dengan adanya pelatihan guru penggerak, saya dapat menimba ilmu kembali secara sistematis,” pungkasnya.