Abu Bakar: Bapak Jokowi Tolong Turunkan Harga Sembako

Mbay, Ekorantt.com – Suasana Pasar Danga mendadak ramai pada Selasa, 5 Desember 2023. Ribuan warga memadati pasar yang terletak di pusat Kota Mbay itu.

Di tengah kerumunan, Abu Bakar Sidik (57), warga Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, tampak antusias dengan wajah yang girang. Seperti warga yang lain, ia datang ke pasar untuk melihat langsung wajah Presiden Joko Widodo.

Abu Bakar dan istrinya sudah datang ke pasar sejak pagi. Sambil menunggu kedatangan Jokowi, mereka berbelanja barang kebutuhan pokok di lapak-lapak Pasar Danga.

Abu Bakar pun tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya saat melihat langsung Jokowi dari dekat, sekitar lima meter dalam penjagaan ketat pasukan pengawal presiden. Ia berteriak dengan harapan Jokowi menoleh ke arahnya.

“Bapak Jokowi, Jokowi,” teriak Abu Bakar. Teriakan itu disambut teriakan warga yang lain.

“Sekarang kami lihat langsung. Saya dan istri merasa senang,” sambungnya.

Kepada Ekora NTT, ia berharap kedatangan Presiden Jokowi dapat berdampak bagi kemajuan Nagekeo ke depan. Banyak hal yang membutuhkan perhatian pemerintah pusat.

Hal yang mendesak, kata Abu Bakar, pengendalian terhadap harga sembako, khususnya beras.

“Kami minta pak Presiden Jokowi turunkan harga sembako. Saat ini harga melambung Rp15 ribu per kilogram,” ujar Abu Bakar.

Kata Abu Bakar, harga beras melonjak sejak September 2023. Tak kini, harga beras belum menunjukkan tanda-tanda akan turun.

Kunjungan Kerja Jokowi

Dalam kunjungannya ke Nagekeo, Presiden Jokowi langsung meninjau perkembangan pembangunan infrastruktur Waduk Mbay/Lambo di wilayah Desa Rendubutowe.

Presiden Jokowi menilai bahwa pembangunan Waduk Lambo merupakan salah satu langkah pemerintah dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

“Semua pembangunan bendungan plus irigasinya itu memang dalam rangka strategi besar kita ke ketahanan pangan -ke kedaulatan pangan,” ujar Jokowi dalam keterangan persnya.

Ia menuturkan bahwa pembangunan Bendungan Mbay telah dimulai sejak akhir tahun 2021 dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2024.

Bendungan tersebut ditargetkan dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air.

“Bendungan bisa menampung 51 juta meter kubik air, dan nantinya akan mengairi kira-kira 4.200 hektare, plus pengembangannya 1.900 hektare,” sambungnya.

Oleh karenanya, Presiden Jokowi berharap setelah rampung dibangun, Waduk Lambo dapat mendorong produksi beras di Kabupaten Nagekeo.

Jokowi menilai produksi beras di Kabupaten Nagekeo nantinya akan meningkat hingga 2,5 kali lipat.

“Yang kita harapkan nanti dengan selesainya Bendungan Mbay ini, produksi beras di Kabupaten Nagekeo bisa meningkat sampai 250 persen-hingga peningkatannya bisa 2,5 kali lipat,” tuturnya.

Dari waduk, Presiden Jokowi langsung menuju Pasar Danga. Di sana, ia memberikan bantuan langsung tunai senilai Rp 1,2 juta dan 568 paket sembako.

Dari Pasar Danga, Jokowi meninjau stok beras di Bulog Mbay, sekitar 100 meter dari kawasan pasar. Ia juga menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM).

Presiden Jokowi diagendakan bertolak kembali ke Kabupaten Manggarai Barat untuk mengunjungi Embung Anak Munting dan melakukan penanaman pohon bersama.

Pada sore harinya, ia akan melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya dengan bertolak menuju Kota Kupang.

Turut mendampingi Presiden dalam rangkaian kunjungan kerja hari keduanya di NTT yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA