Bajawa, Ekorantt.com – Bupati Ngada, Andreas Paru meresmikan Gedung Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Bambu, Pameran Produk Kerajinan Bambu, dan Produk Unggulan di eks Pasar Mataloko, Kelurahan Todabelu, Kecamatan Golewa, Selasa, 19 Desember 2023.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita, penandatanganan prasasti, serta peninjauan showroom yang menjadi tempat promosi berbagai produk kerajinan bambu yang telah diproduksi.
Pembangunan sentra IKM bertujuan sebagai tempat pemusatan aktivitas industri di bidang pengolahan bambu bagi para pelaku atau kelompok IKM bambu yang tersebar di wilayah Kecamatan Golewa dan sekitarnya.
Bupati Andreas mengatakan bahwa pembangunan fasilitas gedung ini dimulai sejak tahun 2019, berlanjut pada 2021 dan diselesaikan pada 2023.
“Ini menjawab kunjungan Presiden sebelumnya ke Ngada. Presiden datang karena bambu kita. Pembangunan gedung dan fasilitas ini menghabiskan dana Rp10 miliar. Maka, mari manfaatkan sarana ini sehingga dapat berikan nilai yang bermanfaat dalam pengembangan bambu di Ngada,” kata dia sebagaimana dilansir portal ngadakab.go.id.
Ia menyebutkan bambu, tenun, dan kopi adalah potensi Ngada. Jika dimanfaatkan dengan baik akan menjawab mampu meningkatkan ekonomi daerah.
“Saya minta para kades serta camat beri motivasi dorongan untuk manfaatkan ilmu yang sudah diberikan. Dunia usaha adalah dunia yang bisa membantu mengurangi pengangguran dan membuka lapangan kerja. Jangan hanya mau jadi guru, pegawai atau tenaga kontrak. Kapan kita mau berkembang,” tegas Bupati Andreas.
Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ngada telah membentuk kelompok tumbuh pengolah bambu yang disertai dengan kegiatan pelatihan pengolahan bambu.
Tujuannya, menghasilkan aneka kerajinan dari bambu dalam bentuk meubeler dan furnitur.
Pada tahun anggaran 2019 melalui DAK, Disperindag Ngada melaksanakan pembangunan Sentra IKM Bambu yang diawali dengan pembangunan gedung produksi dan pengadaan mesin/peralatan bambu dengan pagu sebesar Rp1.550.000.000.
Pembangunan dilanjutkan pada 2021 untuk gedung promosi, gedung pelayanan bahan baku, laboratorium mini, instalasi air limbah, instalasi air bersih, pagar keliling, dan papan nama. Sedangkan pada 2023, dikerjakan pembangunan jalan dalam sentra, landscape penataan taman, serta pengadaan mesin dan peralatan bambu.
Ketua Pengelola IKM Bambu Mataloko, Markus Lina, mengatakan saat ini ada 18 anggota aktif yang tergabung dalam komunitas pengrajin bambu yang telah mendapatkan pelatihan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Berbagai hasil produksi telah dijual ke beberapa daerah termasuk Labuan Bajo yang mana jumlah permintaan terbanyak. Produk yang paling laris dipesan adalah besek untuk usaha katering, sedotan bambu untuk hotel yang dipesan dari Januari hingga sekarang. Kemudian kotak tisu, mug nama sesuai permintaan dan lainnya.
Sudah ada penandatanganan MoU dengan eksotic salah satu pusat suvenir di Labuan Bajo, selain kedai suvenir milik warga asing di beberapa lokasi di Marina.
Menurut Markus, pemerintah sudah menyiapkan bangunan dan peralatan yang lengkap. Rugi jika tidak dimanfaatkan dengan baik.
“Saat ini tinggal siapa yang ada kemauan mari bergabung. Bambu salah satu potensi kita di Ngada, rugi jika tidak dimanfaatkan untuk menopang perekonomian,” kata Markus.
Ia mendorong masyarakat dan pegawai pemerintahan di Ngada dapat memberi contoh dengan membeli produk untuk fasilitas kantor misalnya bolpoin, kotak tisu, kursi meja, dan lainnya.
“Jika kita sudah mencintai produk sendiri, bukan tidak mungkin produk bambu Ngada akan naik ke skala nasional maupun internasional,” pungkas dia.
Kegiatan pameran IKM akan berlangsung selama empat hari, dimulai pada 19-22 Desember 2023 di Sentra IKM Bambu di Kelurahan Todabelu, Kecamatan Golewa.
Berbagai produk kerajinan dari bambu yang unik serta kerajinan tenun dan kuliner dapat diperoleh di lokasi pameran.
