Jakarta, Ekorantt.com– Pemerintah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, penyaluran BLT El Nino ke seluruh daerah di Indonesia selama November sampai dengan Desember 2023 mencapai Rp7,52 triliun.
Setiap KPM masing-masing akan memperoleh bantuan sebesar Rp400.000 per dua bulan.
“Terus kita juga melihat harga sembako ada yang naik turun di berbagai daerah. Jadi berarti Pemerintah melihat perlu ada bantuan untuk El Nino, mengurangi fluktuasi harga. Nah, bantuan yang diberikan sebesar Rp200.000 untuk satu bulan, dibayar satu kali untuk dua bulan sebesar Rp400.000,” ujar Menko Airlangga dalam temu wicara bersama penerima BLT El Nino di Kantor Pos KCU Jakarta Oceania, Jakarta Barat, Jumat, 29 Desember 2023.
Tercatat hingga 21 Desember 2023, Pemerintah telah menyalurkan BLT El-Nino sejumlah Rp6,72 triliun atau sebesar 89,36% secara nasional.
Sementara itu, sejumlah Rp795 juta masih dalam proses penyaluran. Diharapkan pada akhir tahun 2023 seluruh BLT El Nino sudah tersalurkan.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyerahkan BLT El-Nino secara simbolis kepada lima KPM.
Sedikitnya ada sebanyak 8.958 KPM di Jakarta Barat yang telah dialokasikan menerima BLT El-Nino dengan total bantuan yang disiapkan sebesar Rp 3,58 miliar.
Hingga 28 Desember 2023, telah disalurkan BLT El-Nino kepada 8.172 KPM atau sekitar 91,23% dari total penerima.
Selanjutnya Menko Airlangga meninjau langsung proses penyaluran BLT El-Nino di loket Kantor Pos Oceania Jakarta Barat.
Data penerima bantuan dapat langsung dimonitor dan direkam secara realtime melalui dashboard yang tersedia.
Pada sesi doorstop Menko Airlangga menyampaikan bahwa program ini tentunya akan di-review lebih lanjut termasuk dengan mendengar langsung antusiasme dan kebermanfaatan program ini dari masyarakat penerima bantuan.
Menko Airlangga akan melaporkan hasil review kepada Presiden Joko Widodo sebagai pertimbangan untuk keberlanjutan program tersebut di tahun 2024.
“Dari hasil dialog, ya tentu saja hampir seluruhnya minta agar program ini diusulkan kepada Bapak Presiden untuk dilanjutkan pada tahun depan. Dan tentu saya akan bahas dengan Bapak Presiden bahwa program ini seperti pada saat covid kita berikan tiga bulan, kemudian kita evaluasi, kalau memang tepat sasaran kita lanjutkan lagi,” pungkas Menko Airlangga.