Polda NTT Atasi Gangguan Psikologis Korban Erupsi Gunung Lewotobi dengan Trauma Healing

Larantuka, Ekorantt.com– Polda NTT mengatasi gangguan psikologis warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur dengan kegiatan trauma healing.

Trauma healing sendiri adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu.

Mereka yang terlibat dalam misi kemanusian itu ialah Tim Trauma Healing Polwan Ditsamapta Polda NTT dan BKO Polres Flores Timur.

Bantuan psikososial oleh Polda NTT berlangsung di Desa Boru, perbatasan Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka, Kamis, 11 Januari 2024.

Ketua trauma healing Aipda Anaharizab Herewila menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian upaya pertolongan dan penyelamatan korban bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang telah memasuki hari ketujuh.

Dalam suasana penuh kepedulian, lebih dari 160 orang pengungsi, termasuk anak-anak, menerima bantuan trauma healing.

Menurut Anaharizab, kegiatan trauma healing ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan dukungan psikologis, tetapi juga untuk membantu warga mengatasi dampak emosional yang mungkin terjadi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Kami ingin memberikan kekuatan dan harapan kepada mereka, bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi kesulitan ini,” ujar Anaharizab.

Kegiatan trauma healing, jelas dia, mencakup berbagai metode untuk meredakan stres dan trauma, termasuk sesi konseling kelompok, kegiatan kreatif, dan bermain untuk anak-anak. Semua dilakukan dengan penuh kelembutan dan kehangatan, serta menciptakan lingkungan yang mendukung proses penyembuhan.

Anaharizab pun mengharapkan dengan kehadiran tim trauma healing Polwan, masyarakat Desa Boru dapat merasakan dukungan nyata dari aparat kepolisian dalam menghadapi masa sulit ini.

“Solidaritas dan perhatian dari Polwan Ditsamapta Polda NTT menjadi bentuk konkret dari semangat gotong-royong dalam bencana alam,” tandasnya.

Sebelumnya dikabarkan, tim personel gabungan Polda NTT melakukan patroli sekaligus evakuasi terhadap warga di Klatanlo dan Wolorona, Kecamatan Wulanggitang pada Rabu, 10 Januari 2024, dini hari pukul 03.00 Wita.

Evakuasi dilakukan menyusul Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki naik ke level IV atau awas sejak Selasa, 9 Januari 2024, pukul 23.00 Wita.

Personel gabungan terdiri dari Polres Flotim dan BKO Polda NTT yakni Satuan Brimob, Satpolairud, Ditsamapta, Bid TIK, dan Biddokes.

Patroli dan evakuasi dipimpin langsung oleh Kapolsek Wulanggitang I Nyoman Karwadi bersama Kasat Samapta Iptu Friets Y. Letik dan Danki Samapta Polda NTT, serta anggota lainnya.

Menurut I Nyoman, naiknya status Gunung Lewotobi Laki-laki ke level awas harus membuat masyarakat setempat lebih waspada.

“Polisi melaksanakan patroli serta evakuasi warga yang masih berada di rumah. Kita imbau dan lakukan evakuasi terhadap warga yang masih tinggal di rumah dan selalu waspada,” jelas Kapolsek I Nyoman.

Diketahui, patroli dialogis personel gabungan Polda NTT di sekitar Boru selesai pada Rabu, 10 Januari 2024 pukul 04.40 Wita.

I Nyoman mengatakan, upaya ini dilakukan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat, serta memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA