Dinas Peternakan dan BPBD NTT ‘Saling Lempar Tanggung Jawab’ Soal Penanganan Virus ASF

Kupang, Ekorantt.com – Dinas Peternakan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT ‘saling lempar tanggung jawab’ soal penanganan virus African Swine Fever (ASF) atau virus babi demam babi Afrika di NTT.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Heny Lerokaka, menyebut kewenangan penanganan virus ASF di NTT berada di BPBD.

Pernyataan ini disampaikan Plt. Kadis Peternakan melalui sekretarisnya kepada wartawan saat dikonfirmasi mengenai virus ASF yang menyerang puluhan babi di Sikka.

“Ibu bilang terkait ASF dan juga rabies penanganannya di BPBD. Jadi bapak ke BPBD saja,” ujar Sekretarisnya meniru perkataan Heny Lerokaka kepada wartawan pada Selasa, 6 Februari 2024.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, saat dikonfirmasi Ekora NTT mengatakan, penanganan virus ASF masih menjadi kewenangan Dinas Peternakan.

“ASF kami belum urus karena belum ada penetapan status jadi masih di dinas terkait,” tulis Ambros melalui pesan WhatsApp-nya.

Sebelumnya diberitakan virus ASF, kembali menyerang puluhan ekor babi milik warga dan peternak babi di Kabupaten Sikka. Dinas Pertanian Kabupaten Sikka per 31 Januari 2024 mencatat, 74 ekor babi mati akibat terserang virus tersebut.

“Data kematian babi yang masuk ada di beberapa kecamatan dan sampai dengan hari ini masih 74 ekor babi sudah mati, belum ada peningkatan kasus,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan kepada Ekora NTT, Sabtu 3 Februari 2024.

Jemi menyebut, babi yang mati tersebar di beberapa desa dan kelurahan yakni Desa Nita 66 ekor, Desa Manubura satu ekor, Kelurahan Wailiti satu ekor, Kelurahan Wolomarang empat ekor, Kelurahan Nangameting dua ekor.

Berdasarkan hasil investigasi tim di lapangan, kata Jemi Sadipun, terungkap bahwa kematian babi dipicu oleh peredaran daging babi yang sakit ke wilayah zona hijau.

“Dari hasil uji spesimen pada laboratorium veteriner bidang kesehatan hewan Dinas Pertanian Sikka, puluhan babi yang mati mendadak itu dinyatakan positif terserang virus ASF,” jelasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA