Virus ASF Tewaskan Puluhan Ekor Babi di Sikka, Pemerintah Minta Terapkan Biosecurity Total

Maumere, Ekorantt.com – Virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika, kembali menyerang puluhan ekor babi milik warga dan peternak babi di Kabupaten Sikka. Dinas Pertanian Kabupaten Sikka per 31 Januari 2024 mencatat, 74 ekor babi mati akibat terserang virus tersebut.

“Data kematian babi yang masuk ada di beberapa kecamatan dan sampai dengan hari ini masih 74 ekor babi sudah mati, belum ada peningkatan kasus,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan kepada Ekora NTT, Sabtu 3 Februari 2024.

Jemi Sadipun, demikian ia disapa menyebut, babi yang mati tersebar di beberapa desa dan kelurahan yakni Desa Nita 66 ekor, Desa Manubura satu ekor, Kelurahan Wailiti satu ekor, Kelurahan Wolomarang empat ekor, Kelurahan Nangameting dua ekor.

Berdasarkan hasil investigasi tim di lapangan, kata Jemi Sadipun, terungkap bahwa kematian babi dipicu oleh peredaran daging babi yang sakit ke wilayah zona hijau.

iklan

“Dari hasil uji spesimen pada laboratorium veteriner bidang kesehatan hewan Dinas Pertanian Sikka, puluhan babi yang mati mendadak itu dinyatakan positif terserang virus ASF,” jelasnya.

Jemi Sadipun mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan upaya pencegahan agar virus ASF tidak menyebar ke wilayah lain.

“Untuk penanganannya kita baru sebatas berikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya dan dampak ASF, terutama peternak babi di Sikka,” ujarnya.

Sebelumnya, klaim Jemi Sadipun, pihaknya sudah melakukan sosialisasi, memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya para peternak babi tentang bahaya dan upaya pencegahan ASF.

Namun para peternak babi masih belum menyadari pentingnya biosecurity. Tapi pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan.

Ia mengimbau peternak babi,  bila menemukan babi yang sakit  maka segera melaporkan kepada petugas di desa, kecamatan maupun di Dinas Pertanian Sikka.

“Jangan panik. Yang paling penting dalam pencegahan virus ASF adalah dengan menerapkan biosecurity total. Ikuti imbauan pemerintah,” pungkas Jemi Sadipun.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA