Dies Natalis Unika St. Paulus Ruteng, Rektor: Tidak Ada Transformasi Kalau Tidak Ada Pengorbanan

Ia mengatakan, kolaborasi menjadi prinsip dan nilai agar transformasi bisa berusia panjang dan bertahan lama.

Ruteng, Ekorantt.com – Rektor Unika St. Paulus Ruteng, RD. Maksimus Regus berkata, kampus yang ia pimpin itu merupakan “komunitas akademik yang transformatif, kolaboratif, dan berkarakter.”

“Bicara tentang transformasi, kita harus menukarnya dengan sebuah pengorbanan. Tidak ada transformasi kalau tidak ada pengorbanan,” ujar Pastor Maks saat dies natalis Unika St. Paulus Ruteng, Selasa, 21 Mei 2024.

Sedangkan kolaborasi menurut dia, merupakan satu kepingan bersama dengan transformasi. Tidak ada transformasi, kalau tidak ada kolaborasi.

“Bekerja bersama itu bergandengan tangan. Saya pikir semangat kolaboratif itu ada di dalam diri Yesus sendiri ketika Dia mengajak 12 rasul berjalan bersama dia untuk mewartakan kasih Tuhan,” terang Pastor Maks.

iklan

Ia mengatakan, kolaborasi menjadi prinsip dan nilai agar transformasi bisa berusia panjang dan bertahan lama.

Tetapi, mahkota dari transformasi dan kolaborasi adalah karakter.

“Berkarakter ini barangkali kalau kita analogikan seperti roh dari perjalanan transformasi dan kolaborasi itu sendiri yang tidak bisa dilihat atau sesuatu yang abstrak,” ujarnya.

“Nah, kalau kita membayangkan Unika yang berkarakter tentu kita membangun sebuah imajinasi tertentu untuk melahirkan generasi-generasi berkualitas di tengah masyarakat,” tambah Pastor Maks.

Dukungan

Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng (Yaspar) RD. Ledobaldus Roling Mujur, dalam sambutannya mengatakan, Yaspar akan terus mendukung pengembangan Unika St. Paulus Ruteng.

Menurut dia, selama 65 tahun Unika St. Paulus Ruteng telah melahirkan manusia yang berkarakter dan bekerja di bidang dan profesi yang beragam. Unika telah menjadi lembaga yang sangat besar.

“Dalam teater Randang Mose digambarkan sebagai pohon besar beserta empat cabang dan 14 rantingnya,” kata Pastor Roling.

Dikatakan, Unika St. Paulus Ruteng bisa melewati segala macam krisis hanya karena penyelenggaraan Allah semata.

Karena penyelenggaraan Allah diberikan berbagai peluang dan orang-orang yang tepat sehingga Unika bisa sampai di titik ini, katanya.

“Yaspar sebagai ibu yang telah melahirkan menyaksikan pertumbuhan Unika St. Paulus Ruteng menyampaikan komitmen kami dalam mengembangkan Unika St. Paulus Ruteng ke depannya,” kata Pastor Roling.

Senada, Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit mendukung kerja sama antara pemerintah dan pihak kampus Unika St. Paulus Ruteng.

“Sehingga kita bisa menghasilkan anak-anak serta guru-guru tenaga kesehatan, lulusan teknik sipil, maupun pertanian untuk membangun tanah Manggarai,” katanya.

Ia berharap pada tahun-tahun mendatang, Unika St. Paulus Ruteng akan tetap menjadi institusi yang menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang dapat membantu secara langsung kehidupan masyarakat dan menjadikan Manggarai berkualitas dan sejahtera.

Hery berharap Unika Ruteng dapat mendidik anak-anak untuk menjadi mandiri dan berkarakter.

Karakter yang diharapkan Hery adalah masyarakat Manggarai harus punya daya tahan untuk terus mencoba apapun hasilnya.

Sebab, keberhasilan tidak diperoleh dengan cara instan. Sebaliknya, berhasil harus melewati kegagalan agar dapat menghargai proses.

Sementara itu, Ketua panitia dies natalis Unika Santu Paulus Ruteng Ke-65 Marselus Ruben Payong menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat menyukseskan perayaan tersebut.

“Mari kita bergembira, merayakan sukacita rahmat dan penyelenggaraan Tuhan atas anugerah ke-65 tahun Unika St. Paulus Ruteng,” tutupnya.


Jurnalis Warga: Berno Beding

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA